Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah “Kecelakaan” Akibat Ulah Penumpang di Pesawat Meningkat Tajam

Kompas.com - 30/09/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Jumlah insiden akibat ulang penumpang yang sukar diatur di dalam pesawat meningkat tajam pada 2015.

Asosiasi Transportasi Penerbangan Internasional (IATA) melaporkan, insiden penumpang yang berkelahi, melecehkan secara verbal, atau menolak patuh pada aturan yang ditetapkan kru kabin di dalam pesawat melonjak 17 persen.

Menurut identifikasi IATA, penggunaan alkohol atau obat-obatan menjadi faktor terjadinya satu dari empat insiden di dalam pesawat. Pada 11 persen kasus, terjadi pula agresi fisik atau bahkan kerusakan di dalam pesawat.

Setidaknya sebanyak 10.854 insiden penumpang yang mengganggu penerbangan dilaporkan kepada IATA pada 2015 lalu, meningkat dibandingkan 9.316 insiden pada 2014. Angka tersebut sebanding dengan satu insiden pada setiap 1.205 penerbangan.

Mengutip BBC, Jumat (30/9/2016), dalam pernyataannya IATA menyebut mayoritas kasus yang terjadi adalah pelecehan secara verbal, kesulitan untuk mengikuti instruksi kru kabin, dan beberapa bentuk perilaku antisosial lainnya.

Dalam kasus penggunaan alkohol dan obat-obatan, IATA menyebut mayoritas kasus yang terjadi adalah penggunaan sebelum masuk ke dalam pesawat dan konsumsi pribadi.

“Peningkatan jumlah laporan insiden membuat kami berkesimpulan bahwa diperlukan upaya pencegahan yang lebih efektif,” jelas IATA dalam pernyataannya.

Dari 265 maskapai yang merupakan anggota IATA, sebanyak 40 persen di antaranya terpaksa mengalihkan penerbangan dalam kurun waktu 12 bulan terakhir akibat penumpang yang susah diatur.

Para anggota IATA telah meminta kepada pemerintah setempat untuk mengadopsi Protokol Montreal Tahun 2014 yang memungkinkan maskapai mencari kompensasi dari penumpang yang sulit diatur.

Saat ini, penumpang yang mengganggu penerbangan hanya bisa dikenakan hukuman di negara di mana maskapai tersebut terdaftar. Penumpang tidak bisa dikenakan hukuman di negara di mana pesawat mendarat.

Kompas TV Catatan Kecelakaan Pesawat di Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Lewat Tokopedia dan Bukalapak

Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Lewat Tokopedia dan Bukalapak

Whats New
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN

Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN

Whats New
Musim Liburan, 350.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Telah Terjual

Musim Liburan, 350.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Telah Terjual

Whats New
PT Brantas Energi Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

PT Brantas Energi Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
14 Unit Rumah Dinas Menteri di IKN Siap Huni Akhir Juli 2024

14 Unit Rumah Dinas Menteri di IKN Siap Huni Akhir Juli 2024

Whats New
Sambut HUT Ke-28, Elnusa Petrofin Kembali Gelar Khitanan Massal dan Edukasi Peduli Lingkungan

Sambut HUT Ke-28, Elnusa Petrofin Kembali Gelar Khitanan Massal dan Edukasi Peduli Lingkungan

Whats New
Harga Minyakita Bakal Naik, Pedagang Pasar: Harga Rp 14.000 Per Liter Saja Barangnya Sulit...

Harga Minyakita Bakal Naik, Pedagang Pasar: Harga Rp 14.000 Per Liter Saja Barangnya Sulit...

Whats New
Aprindo Prediksi Pemerintah Masih Akan Impor Gula Tahun Ini

Aprindo Prediksi Pemerintah Masih Akan Impor Gula Tahun Ini

Whats New
BNI Berikan Kredit kepada Diaspora di Jepang

BNI Berikan Kredit kepada Diaspora di Jepang

Whats New
 Menhub Dorong Optimalisasi Transportasi Perkotaan di Medan

Menhub Dorong Optimalisasi Transportasi Perkotaan di Medan

Whats New
Ada Marathon di Monas, KAI Berlakukan Pengaturan Pola Operasi Kereta

Ada Marathon di Monas, KAI Berlakukan Pengaturan Pola Operasi Kereta

Whats New
GMF AeroAsia Sebut Pelemahan Rupiah Tak Berefek Besar terhadap Bisnis GMFI

GMF AeroAsia Sebut Pelemahan Rupiah Tak Berefek Besar terhadap Bisnis GMFI

Whats New
Lowongan Kerja Indofood, Simak Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja Indofood, Simak Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
Lewat Anak Usaha, Telkom Perkuat Bisnis B2B untuk Solusi Digital Perusahaan Air Minum Daerah

Lewat Anak Usaha, Telkom Perkuat Bisnis B2B untuk Solusi Digital Perusahaan Air Minum Daerah

Whats New
Kini Nasabah Bank Mandiri Bisa Ajukan KPR Lewat Aplikasi Livin

Kini Nasabah Bank Mandiri Bisa Ajukan KPR Lewat Aplikasi Livin

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com