Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprindo Prediksi Pemerintah Masih Akan Impor Gula Tahun Ini

Kompas.com - 29/06/2024, 18:16 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Peritel Indoneisa (Aprindo) memprediksi pemerintah masih akan melakukan impor gula pada tahun ini.

Berdasarkan hitung-hitungan Aprindo, produksi gula nasional masih tidak mencukupi untuk kebutuhan nasional hingga akhir tahun ini.

“Untuk ritel saja kita dapat pasokan dari panen giling Juni, Juli, Agustus 250.000 ton per bulan. Sementara total panen tahun ini berapa? Ditambah September kita enggak ada penggilingan lagi jadi yang ada kita harus impor enggak cukup soalnya,” ujar Ketua Umum Aprindo Roy Mandey dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Pemerintah Kembali Perpanjang Relaksasi Harga Gula

Dalam kesempatan yang sama, Roy juga menyambut baik ihwal dilanjutkannya relaksasi harga gula yang ditetapkan sebesar Rp 17.500 per kilogram.

Adapun relaksasi itu dilanjutkan hingga Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) tentang Perubahan Kedua atas Perbadan Nomor 11 Tahun 2022 yang mengatur harga acuan pemerintah (HAP) gula konsumsi yang baru diterbitkan.

Sebelumnya relaksasi harga gula di tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp 17.500 per kilogram hanya berlaku sampai 30 Juni 2024.

Roy bilang jika pemerintah tak melanjutkan relaksasi gula dikhawatirkan akan membuat kelangkaan pada gula di ritel. Roy juga menyatakan pihaknya akan mengikuti arahan pemerintah agar relaksasi harga acuan gula di tingkat konsumen diimplementasikan di ritelnya.

“Kita mengapresiasi kebijakan perpanjangan relaksasi gula dan kita akan jalankan perintah tersebut Karen di ritel enggak mungkin beli mahal tapi jual murah, yang ada kita rugi daripada rugi? Tapi efeknya akan ada kelangkaan,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) tak menampik bahwa tahun ini Indonesia akan melakukan pengadaan impor gula. Namun jumlahnya dipastikan akan lebih rendah jika dibandingkan tahun yang lalu.

Hal itu lantaran Arief menilai, nilai produksi gula dalam negeri lebih baik drai tahun sebelumnya. Kementan memprediksi produksi gula nasional akan mencapai 2,6 juta ton. Sementara jumlah kebutuhan gula secara nasional mencapai 3,4 juta ton.

“Untuk kebutuhan gula nasional di angka 3,4 juta ton setahun. Untuk memenuhi kebutuhan nasional memang masih diperlukan pengadaan dari luar. Namun perlu kita apresiasi, tahun ini rencana impor lebih kecil dari tahun lalu yang berada di posisi lebih dari 1 juta ton. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan swasembada gula," ujar Arief dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/5/2023).

Baca juga: Pajak untuk Produk Mengandung Gula dan Pemanis Buatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Tambah Impor 8 KRL Baru dari China pada 2025, Nilainya Rp 2,20 Triliun

Indonesia Tambah Impor 8 KRL Baru dari China pada 2025, Nilainya Rp 2,20 Triliun

Whats New
Perum Peruri Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Perum Peruri Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cara Menghapus Daftar Transfer di myBCA

Cara Menghapus Daftar Transfer di myBCA

Whats New
Lepas Ekspor Kopi ke Amerika Serikat 1,48 Juta Dollar AS, Mendag Zulhas: Ini Luar Biasa...

Lepas Ekspor Kopi ke Amerika Serikat 1,48 Juta Dollar AS, Mendag Zulhas: Ini Luar Biasa...

Whats New
 Luhut: Dana 'Family Office' Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

Luhut: Dana "Family Office" Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

Whats New
Cara Menghapus Daftar Transfer di KlikBCA

Cara Menghapus Daftar Transfer di KlikBCA

Whats New
Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Whats New
Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Whats New
Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Whats New
Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Whats New
Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Whats New
Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Spend Smart
Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Whats New
Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Whats New
Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com