Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Kompas.com - 03/06/2024, 13:00 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperpanjang relaksasi Harga Acuan Tertinggi (HET) gula sampai tanggal 30 Juni 2024.

Awalnya relaksasi harga gula hanya berlaku hingga 31 Mei 2024.

“Relaksasi atau penyesuaian harga gula di tingkat konsumen yang berakhir tanggal 31 Mei 2024 diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2024,” bunyi surat keterangan Bapanas yang diberikan ke peritel, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Relaksasi HAP Gula Segera Berakhir, Bapanas Siapkan Harga Baru

Ilustrasi gula, gula pasir.FREEPIK/JCOMP Ilustrasi gula, gula pasir.

Perpanjangan relaksasi itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok dan pasokan serta menjaga harga gula konsumsi di tingkat produsen dan dan konsumen.

Berdasarkan input kondisi harga gula yang wajar maka harga gula konsumsi di tingkat produsen sebesar Rp 14.500 dan di tingkat ritel atau konsumen sebesar Rp 17.500 per kilogram.

Sementara untuk daerah atau wilayah Maluku, Papua hingga wilayah Tertinggal, Terluar, Terpencil dan Perbatasan (3TP) harga gula konsumsi di tingkat ritel sebesar Rp 18.500 per kilogram.

Sebelumnya, Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk memperpanjang relaksasi Harga Acuan Pembelian (HAP) gula.

Baca juga: Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Adapun pemerintah telah menaikkan HAP gula di tingkat konsumsi semula Rp 15.500 per kilogram menjadi Rp 17.500 per kilogram. Kebijakan ini akan berakhir pada Mei 2024.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan, relaksasi harga gula harus dilanjutkan lantaran periode relaksasi akan habis yakni sampai tanggal 31 Mei sementara harga gula di pasaran masih bergejolak.

Harga gula ternyata bergejolak sudah sampai Rp 17.500 sehingga saya rasa perlu (dilanjutkan) relaksasi karena relaksasi merupakan kontrol pemerintah untuk bisa menyediakan ketersediaan pangan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com