Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Resmikan Merger Reasuransi Indonesia Re

Kompas.com - 08/10/2016, 06:24 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan PT Indonesia Re sebagai BUMN reasuransi baru.

Reasuransi baru ini merupakan perusahaan penggabungan PT Reasuransi Internasional Indonesia dan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero).

Penggabungan perusahaan reasuransi BUMN itu dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai atas harapan dunia asuransi dalam negeri.

Rini mengatakan, BUMN memiliki filosofi sebagai agen pembangunan dan BUMN memiliki inisiatif perwujudan ekonomi nasional. Salah satunya membentuk holding company di bidang asuransi.

"Terutama dengan pembentukan holding company agar kekuatan besar itu bisa membuat penciptaan nilai berganda dan efisiensi," kata Rini saat grand launching Indonesia Re di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Sementara itu, Direktur Utama Indonesia Re, Frans Y Sahusilawane, mengatakan, memiliki perusahaan reasuransi nasional yang besar merupakan sebuah keharusan agar industri asuransi nasional dapat tumbuh sehat dan mampu berfungsi sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi.

"Kami akan didukung oleh dua anak perusahaan, yaitu PT Asuransi Asei Indonesia di bidang usaha asuransi umum dan PT Reasuransi Syariah Indonesia (ReINDO Syariah) di bidang usaha reasuransi syariah," katanya.

Selain itu, penggabungan perusahan asuransi tersebut diharapkan dapat mengatasi defisit transaksi berjalan.

"Dengan adanya perusahaan reasuransi nasional yang besar dan kuat, diharapkan dapat mengurangi aliran premi reasuransi yang besar ke luar negeri. Sejak tahun 2013, jumlahnya telah mencapai sekitar Rp 20 triliun per tahun," kata Frans.

Ke depan, masalah beban defisit transaksi berjalan neraca pembayaran Indonesia pada sektor jasa keuangan dan potensi kehilangan penerimaan pajak dari premi asuransi ke luar negeri dapat teratasi.

Holding company

Rini menjelaskan, pada saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan pembentukan holding company di Indonesia dengan 15 sektor usaha berbeda.

"Sebanyak 118 BUMN kita sedang persiapkan membentuk holding company di 15 sektor usaha, termasuk asuransi umum dan reasuransi untuk mengarah pada spesialisasi usaha, sekaligus meningkatkan daya saing," tuturnya.

Kompas TV Pemerintah Serahkan 56,9% Saham PGN ke Pertamina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Simak 10 Tips Investasi di Pasar Modal bagi Pemula

Simak 10 Tips Investasi di Pasar Modal bagi Pemula

Earn Smart
Pantau Dampak Pelemahan Rupiah, Kemenhub: Belum Ada Maskapai yang Mengeluh

Pantau Dampak Pelemahan Rupiah, Kemenhub: Belum Ada Maskapai yang Mengeluh

Whats New
Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Aktif atau Tidak

Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Aktif atau Tidak

Whats New
Pengamat: Starlink Harusnya Jadi Penyedia Akses bagi Operator Telekomunikasi...

Pengamat: Starlink Harusnya Jadi Penyedia Akses bagi Operator Telekomunikasi...

Whats New
Studi Ungkap 20 Persen Karyawan di Dunia Mengalami Kesepian, Ini Cara Mengatasinya

Studi Ungkap 20 Persen Karyawan di Dunia Mengalami Kesepian, Ini Cara Mengatasinya

Work Smart
PGN Sebut Penjualan Gas Bumi di Jawa Barat Mencapai 45 BBTUD

PGN Sebut Penjualan Gas Bumi di Jawa Barat Mencapai 45 BBTUD

Whats New
Kemenhub dan US Coast Guard Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan SDM KPLP

Kemenhub dan US Coast Guard Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan SDM KPLP

Whats New
Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Pemimpin Produsen Hidrogen Regional, Ini Alasannya

Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Pemimpin Produsen Hidrogen Regional, Ini Alasannya

Whats New
Kuota BBM Subsidi 2025 Diusulkan Naik Jadi 19,99 Juta KL

Kuota BBM Subsidi 2025 Diusulkan Naik Jadi 19,99 Juta KL

Whats New
Bos Superbank Akui Selektif  Jalin Kerja Sama Pembiayaan Lewat 'Fintech Lending'

Bos Superbank Akui Selektif Jalin Kerja Sama Pembiayaan Lewat "Fintech Lending"

Whats New
Sambangi Korsel, Pertamina Gas Jajaki Peluang Bisnis Jangka Panjang LNG Hub

Sambangi Korsel, Pertamina Gas Jajaki Peluang Bisnis Jangka Panjang LNG Hub

Whats New
Kata Sandiaga soal Banyaknya Keluhan Tiket Pesawat yang Mahal

Kata Sandiaga soal Banyaknya Keluhan Tiket Pesawat yang Mahal

Whats New
Elpiji 3 Kg Direncanakan Tak Lagi Bebas Dibeli di 2027

Elpiji 3 Kg Direncanakan Tak Lagi Bebas Dibeli di 2027

Whats New
Blibli Catat Penjualan 1.000 Motor Yamaha NMAX Turbo dalam 40 Menit

Blibli Catat Penjualan 1.000 Motor Yamaha NMAX Turbo dalam 40 Menit

Whats New
Bos Pupuk Indonesia: Produksi Padi akan Turun 5,1 Juta Ton jika Program HGBT Tak Dilanjutkan

Bos Pupuk Indonesia: Produksi Padi akan Turun 5,1 Juta Ton jika Program HGBT Tak Dilanjutkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com