Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu dari Lima Pegawai Jepang Berisiko Tewas Akibat Gila Kerja

Kompas.com - 09/10/2016, 09:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Survei terbaru yang dilakukan pemerintah Jepamg mengungkapkan bahwa seperlima pegawai di Jepang menghadapi risiko kematian akibat kebanyakan bekerja. Survei tersebut dilakukan terkait budaya kerja angkatan kerja di Negeri Sakura tersebut.

Ratusan kasus kematian akibat gila kerja, seperti stroke, serangan jantung, hingga bunuh diri di Jepang dilaporkan setiap tahun. Selain itu, ada pula laporan terkait masalah-masalah kesehatan serius, yang memicu perkara hukum dan seruan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

Survei ini merupakan bagian dari laporan pemerintah pertama tentang karoshi atau kematian akibat kebanyakan bekerja. Survei tersebut disponsori oleh kabinet pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Banyak pegawai di Jepang yang masih menghabiskan jauh lebih banyak waktu di kantor ketimbang negara-negara ekonomi modern lainnya. Menurut laporan itu, 22,7 persen perusahaan yang di-polling antara bulan Desember 2015 sampai Januari 2016 menyatakan, beberapa pegawai mereka bekerja lembur hingga lebih dari 80 jam tiap bulan.

Angka tersebut jauh dari batas resmi yang telah ditetapkan. Akhirnya, muncullah risiko dan prospek serius kematian akibat kebanyakan bekerja.

Di dalam laporan tersebut dijabarkan pula bahwa setidaknya 21,3 persen pegawai Jepang secara rerata bekerja 49 jam lebih per minggu. Ini jauh di atas pegawai AS yang bekerja 16,4 jam per minggu, Inggris 12,5 jam per minggu, dan Perancis 10,4 jam per minggu.

Survei itu menyimpulkan bahwa para pegawai Jepang juga dilaporkan merasakan tingkat stres yang tinggi terkait pekerjaan mereka. Pemerintah pun mendorong agar perusahaan memperbaiki lingkungan bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com