JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,72 triliun pada kuartal lll 2016.
Laba tersebut tumbuh 28,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,99 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, kenaikan laba bersih ditopang antara lain oleh kinerja penyaluran kredit BNI yang tumbuh secara stabil sejak kuartal pertama 2016.
"Laba BNI juga tumbuh berkat pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang meningkat," ujar Baiquni di Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Menurut Baiquni, pertumbuhan laba sebesar 28,7 persen tersebut terbentuk di tengah kondisi perekonomian yang menantang, dengan perekonomian tahun 2016 diprediksi hanya tumbuh 5,1 persen dan di saat pertumbuhan laba bersih industri perbankan hanya mampu mencapai 9,8 persen.
Laba bersih BNI juga ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang naik 15 persen dari Rp 19,02 triliun pada kuartal lll 2015 menjadi Rp 21,87 triliun di kuartal lll 2016.
"Ini menunjukan peningkatan kualitas kredit BNI dengan tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 6,2 persen," tutur Baiquni.
Laba juga ditopang oleh pendapatan non bunga kuartal lll 2016 yang naik 20 persen, dari Rp 5,19 triliun pada kuartal lll 2015 menjadi Rp 6,24 triliun pada kuartal lll 2016.
Pendapatan non bunga didukung oleh kenaikan fee based income, trade finance, pengelolaan rekening, dan bancassurance.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.