JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (3/11/2016) ditutup turun 1,4 persen atau 75,95 poin di posisi 5.329,5. Sebanyak 85 saham diperdagangkan menguat, 227 saham melemah dan 86 saham stagnan.
Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, indeks juga dibuka melemah ke level 5.395,87, setelah pada perdagangan Rabu (2/11/2016) ditutup di level 5.405,45.
Banyak pihak beranggapan penurunan IHSG sepanjang perdagangan hari ini merupakan imbas rencana aksi demo besar-besaran esok hari.
Namun apakah memang demikian?
“Beberapa demo besar begitu menegangkan. Tetapi kan akhirnya sebetulnya enggak ada apa-apa,” kata ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih dihubungi Kompas.com, Kamis (3/11/2016).
Menurut Lana, penurunan indeks di bursa Indonesia terdampak dari penurunan indeks global. Indeks di beberapa negara turun, salah satu yang memberikan dampak adalah indeks bursa Amerika Serikat (AS).
Lana menengarai, penurunan indeks di bursa AS ada kaitannya dengan naiknya popularitas Donald Trump.
Namun yang terjadi sebenarnya bukanlah popularitas Trump yang naik, melainkan popularitas Hillary Clinton yang menurun.
Pasar berekspektasi Hillary yang bakal memenangkan pemilihan Presiden AS 8 November mendatang. Sehingga, naiknya popularitas Trump justru direspons negatif oleh pasar.
“Ini yang dikhawatirkan pelaku pasar global. Ini mirip dengan Brexit,” ucap Lana. Namun demikian, sama halnya dengan gejolak yang terjadi saat Inggris Raya keluar dari Uni Eropa beberapa waktu lalu, koreksi di bursa domestik hanya berlangsung sesaat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.