Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Top Brand 2016, "Kompas.com" Menuju "Popular High Quality Online Journalism"

Kompas.com - 08/11/2016, 17:48 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


KOMPAS.com
 — Lewat seremoni yang digelar di Singapura, Senin (7/11/2016), Kompas.com diteguhkan menjadi Top Brand 2016 di kawasan Asia untuk kategori media online.

Peneguhan ini merupakan hasil kajian dan riset yang digelar Influential Brands, salah satu anak usaha Brand Alliance Group.

"Capaian ini memberikan perusahaan rasa percaya diri bahwa merek Kompas akan tetap eksis di ranah digital dan di antara para pengguna digital Indonesia," kata Direktur PT Kompas Cyber Media (KCM) Andy Budiman, Senin.

PT KCM merupakan perusahaan yang menaungi dan mengelola Kompas.com, di bawah payung Grup Kompas Gramedia. Andy menambahkan, Kompas.com memiliki tradisi jurnalisme yang panjang dan tinggi, tak bisa dilepaskan pula dari sejarah panjang harian Kompas.

Dok Kompas.com Direktur PT Kompas Cyber Media (KCM), Andy Budiman, dan penghargaan Top Brand 2016 untuk kategori media online, yang diterima di Singapura, Senin (7/11/2016). Penghargaan ini merupakan hasil riset dari Influential Brands, anak usaha dari Brand Alliance Group, di lima negara di Asia untuk 50 kategori.
Meski begitu, tren digital juga harus terus menjadi kesadaran bagi Kompas.com, sekaligus modal untuk melangkah lebih jauh.

Bagaimanapun, kata dia, riset terbaru menyebutkan, 48 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan sarana itu untuk mengakses berita.

Karena itu, ungkap Andy, Kompas.com terus berupaya menjaga tradisi kualitas karya jurnalistiknya sembari tak henti mengembangkan inovasi untuk merangkul generasi pengguna gadget.

Terlebih lagi, mayoritas pengguna internet adalah anak-anak muda, termasuk generasi Y—kelahiran era '80-an sampai '90-an.

"Tampil berbeda ke para pembaca muda sangat penting untuk menciptakan pembaca loyal di masa mendatang," ujar Andy yang hadir langsung menerima penghargaan tersebut di Singapura.

Sebagai bagian tak terpisahkan dari tren digital dan generasi Y itu, lanjut Andy, Kompas.com juga aktif mengoptimalkan kehadiran beragam media sosial, seperti Facebook dan aplikasi yang ramah milenial seperti Line.

Langkah ini tak lain dan tak bukan, kata Andy, adalah demi menjaga interaksi berkesinambungan dengan para pembaca dan pengguna internet Indonesia.

Popular high quality online journalism

Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho mengakui capaian dan kiprah Kompas.com merupakan bagian dari berkah kehadiran harian Kompas yang lebih dulu dikenal kredibel.

"(Namun), itu juga menuntut bagaimana produk kami memenuhi persepsi tersebut, menjaga value sebagai brand media yang akurat dan kredibel," tegas Wisnu, Selasa (8/11/2016).

Akurasi dan kredibilitas menjadi value yang patut diperjuangkan, kata Wisnu, terlebih pada era digital saat ini. Menurut dia, sekarang segala jenis informasi teramat gampang berada di genggaman banyak orang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com