Secara rata-rata besaran return IHSG mencapai 4,5 persen, tertinggi di 12,12 persen dan terendah sebesar 0,42 persen dalam 1 bulan. Memang tidak ada jaminan bahwa sejarah akan terulang, tapi paling tidak bisa dijadikan sebagai salah satu referensi dalam berinvestasi.
Efek Dari Presiden Amerika Serikat
Terus terang terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat sedikit banyak mempengaruhi minat investasi. Apalagi ditambah dengan penurunan IHSG 4,01 persen pada tanggal 11 November 2016 yang lalu atau 3 hari pemilihan yang dilakukan pada 8 November lalu.
Meski bukan pertama kalinya dan juga bukan merupakan yang terdalam, penurunan hingga 4 persen juga bukan sesuatu yang sering terjadi di pasar modal. Selain itu, terdapat juga wacana kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember. Untuk itu menjadi wajar, jika ada investor yang merasa khawatir.
Namun jika kita hanya berfokus pada angka, pada kenyataannya perjalanan IHSG selama 15 tahun terakhir juga bukannya mulus tanpa tantangan sama sekali. Mulai dari krisis dotcom buble tahun 2000 dan krisis subprime mortgage tahun 2008 di Amerika, krisis utang di Eropa dari tahun 2012, harga minyak hingga 100 dollar AS per barrel, Devaluasi Yuan di China, British Exit hingga berbagai kejadian lainnya.
Dalam semua kondisi di atas, IHSG tetap naik pada bulan Desember. Bisa jadi hal ini juga bisa menjadi indikator bahwa siapapun Presiden AS, kelihatannya tidak akan berdampak terhadap kinerja saham pada bulan Desember.
Pada akhirnya, naik atau turunnya saham Indonesia adalah lebih tergantung pada fundamental perekonomian Indonesia. Yang dimaksud dengan fundamental adalah kinerja penjualan dan laba bersih korporasi serta pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Apabila hal yang sifatnya fundamental tersebut tumbuh positif, maka dalam jangka panjang kinerja saham juga akan mengikuti. Efek dari luar negeri biasanya hanya bersifat sentimen sementara sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Malahan, penurunan dalam karena sentimen sementara ini bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk berinvestasi di harga yang rendah.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.