Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 1 Juta Ton CPO Bisa Masuk ke Rusia, asalkan...

Kompas.com - 24/11/2016, 16:42 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Permintaan pasar ekspor atas produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia masih terbuka lebar.

Selain pasar tradisional seperti India, China, dan Uni Eropa, Rusia dan sejumlah negara Eropa Timur merupakan pasar potensial yang belum tergarap maksimal.

Bendahara Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kanya Lakshmi Sidarta mengatakan, hingga akhir tahun 2016, jumlah ekspor minyak sawit dari Indonesia ke Rusia baru sekitar 700.000 ton.

Padahal, jika digarap serius, potensi permintaannya lebih dari 1 juta ton. "Itu baru dari Rusia, belum negara-negara lain di Eropa Timur," kata Lakshmi saat menghadiri 12th Indonesian Palm Oil Conference and 2017 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/11/2016).

Menurut Laksmi, prospek pasar Rusia menarik dan peluang masih cukup besar. Menurut data statistik, tren volume ekspor minyak sawit ke negara bekas Uni Soviet itu terus meningkat.

Tahun 2012, volumenya 356.000 ton dan meningkat menjadi 570.000 ton pada 2014 dan 657.000 ton tahun 2015. Tahun ini, total volume ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia akan melampaui 700.000 ton.

"Jika minyak sawit Indonesia terus dikenalkan ke sana dan digarap lebih serius, angka lebih dari 1 juta ton CPO bisa masuk ke Rusia," tutur Lakshmi.

Laksmi menyebutkan, pada pertengahan tahun ini, dirinya dan sejumlah pengurus pusat Gapki bersama wakil dari pemerintah, berkunjung ke Moskwa untuk bertemu dengan wakil pemerintah dan pengusaha dari Negeri Beruang Merah tersebut.

Pada pertemuan tersebut, dibahas berbagai peluang usaha serta upaya membuka pasar Rusia lebih besar bagi produk CPO maupun produk olahan minyak sawit dari Indonesia.

"Mereka sangat antusias untuk membeli lebih banyak minyak sawit kita," pungkas Lakshmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com