Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang November, Rupiah "Terseret" Dollar AS

Kompas.com - 15/12/2016, 13:19 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang November 2016 nilai tukar rupiah mengalami tekanan terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS) sebesar 3,9 persen atau melemah 506,36 poin.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibobo mengatakan, sepanjang November, rupiah hanya menguat pada mata uang negeri matahari terbit, yakni yen.

"Sepanjang November nilai rupiah kita agak melemah," ujar Sasmito di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Selain dolar AS, rupiah juga tercatat melemah terhadap mata uang lain, yakni euro dan dollar Australia. Rupiah melemah 1,48 persen atau 146,59 poin terhadap dollar Australia dan melemah 1,62 persen atau 228,92 poin terhadap euro.

Sementara itu, rupiah berhasil menguat 3,19 persen atau 3,97 poin terhadap mata uang yen yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.

Sasmito menyebut, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS paling rendah terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat dengan kurs Rp 13.590 per dollar AS dan tertinggi di wilayah Kalimantan Utara dengan kurs Rp 13.151 per dollar AS.

"Nilai tukar terkuat di Kalimantan Utara dan terlemah di NTB," terangnya.

Meski demikian, pada Minggu pertama Desember, nilai tukar Rupiah tercatat menguat terhadap dollar AS, dollar Australia, yen, ataupun euro. Pihaknya mencatat, pada minggu pertama Desember, rupiah menguat 1,28 persen atau 173,26 poin terhadap dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com