Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karpet Merah Bisnis "E-commerce"

Kompas.com - 23/12/2016, 07:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Kompas TV Festival Belanja Online Bidik Kenaikan Transaksi 500%

Dengan melihat besarnya potensi yang dihasilkan dari transaksi berbasis elektronik ini, pemerintah merasa perlu menerbitkan Peraturan Presiden tentang peta jalan e-commerce untuk mendorong perluasan dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia secara efisien dan terkoneksi secara global.

Peta jalan e-commerce yang dipayungi Paket Kebijakan XIV yang diluncurkan pemerintah ini sekaligus dapat mendorong kreasi, inovasi, dan invensi kegiatan ekonomi baru di kalangan generasi muda.

Peta jalan e-commerce pun diumumkan di Istana Kepresidenan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Selama ini kita memang belum memiliki peta jalan pengembangan e-commerce nasional yang menjadi acuan pemangku kepentingan," kata Darmin.

Karena itu, pemerintah harus bisa memberikan kepastian dan kemudahan berusaha dalam memanfaatkan e-commerce dengan menyediakan arah dan panduan strategis untuk mempercepat pelaksanaan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik pada
periode 2016-2019.

Kebijakan ini akan mengutamakan dan melindungi kepentingan nasional, khususnya terhadap UMKM serta pelaku usaha pemula (startup).

Selain itu, juga mengupayakan peningkatan keahlian sumber daya manusia pelaku e-commerce. Kebijakan ini akan menjadi acuan bagi pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya dalam menetapkan atau menyesuaikan kebijakan sektoral demi pengembangan e-commerce.

Pemerintah memiliki visi untuk menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kapasitas digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

(Baca: Pemerintah Umumkan Paket Ekonomi XIV soal "E-commerce", Apa Saja Isinya?)

Indonesia adalah salah satu pengguna internet terbesar di dunia, mencapai 93,4 juta orang dan pengguna telepon pintar (smartphone) mencapai 71 juta orang.

Dengan potensi yang begitu besar, pemerintah menargetkan bisa tercipta 1.000 technopreneurs dengan valuasi bisnis sebesar 10 miliar dollar AS dan nilai e-commerce mencapai 130 miliar dollar AS pada 2020.

Perusahaan Raup Untung Besar

Perayaan belanja seperti Harbolnas terus mendorong lanskap kompetisi e-commerce di Indonesia serta membantu mengedukasi masyarakat untuk berbelanja secara online.

Salah satu perusahaan e-commerce mode Zalora Indonesia melaporkan peningkatan penjualan secara signifikan pada periode Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016.

Antusiasme konsumen terhadap Harbolnas yang digelar selama 3 hari mulai dari 12 sampai 14 Desember 2016 terus meningkat setiap tahunnya, terlihat dari peningkatan pendapatan Zalora Indonesia sebanyak 350 persen pada dua jam pertama Harbolnas 2016 diluncurkan dibandingkan Harbolnas tahun lalu.

CEO Zalora Indonesia, Anthony Fung, dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu mengatakan, Harbolnas, adalah hari perayaan belanja terbesar bagi industri e-commerce di Indonesia. Ajang ini tidak hanya mengedukasi masyarakat mengenai e-commerce, tetapi juga mendatangkan banyak pelanggan baru yang mencoba e-commerce untuk pertama kalinya.

Dari tahun ke tahun, Zalora telah mengambil langkah-langkah untuk memberikan pelayanan berbelanja online terbaik dan memberikan keyakinan lebih kepada masyarakat bahwa berbelanja online itu aman dan dapat dipercaya.

Masyarakat Indonesia sangat menggemari label fashion top baik internasional maupun lokal. Label ternama seperti Nike, Adidas, Salt n Pepper, Levi’s, Vans, EPRISE, dan beberapa label milik Zalora (seperti Zalora, Something Borrowed, 24:01, dan ZALIA) menjadi label terpopuler pada hari pertama Harbolnas 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com