NEW YORK, KOMPAS.com - Ekonom menyatakan bahwa outlook perekonomian Asia pada tahun 2017 cukup cerah, tetapi "pemenang" perekonomian di kawasan tersebut hanya ada tiga negara, yakni India, Indonesia, dan Thailand.
Hal ini didasarkan pada fundamental ekonomi yang sehat.
Kebijakan moneter yang lebih ketat di AS, di mana bank sentral Federal Reserve diekspektasikan bakal menaikkan suku bunga acuan tiga kali tahun ini.
Melambatnya perdagangan global sebagai antisipasi arah kebijakan proteksionisme di AS diprediksi tidak terlalu berpengaruh terhadap tiga negara tersebut.
Pasalnya, ketiga negara ini cenderung kuat dalam hal konsumsi dalam negeri.
Frederic Neumann, direktur pelaksana dan kepala riset ekonomi Asia di HSBC, mengatakan, negara-negara yang bergantung pada ekspor, seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura, dan bahkan China cenderung tidak mengalami rebound pada tahun ini.
"Saran kami adalah lirik negara-negara yang ekonominya didorong oleh dalam negeri seperti India dan Indonesia, di mana level utang relatif rendah, ada impuls kredit positif dan konsumsi domestik yang kuat," ujar Neumann seperti dikutip dari CNBC, Rabu (4/1/2017).
Meskipun HSBC cenderung memiliki outlook yang belum terlalu cerah terhadap keseluruhan kawasan Asia, namun ketiga negara tersebut dianggap masih memiliki masa depan cerah.
Pada tahun 2017, HSBC memandang pertumbuhan ekonomi regional masih cenderung melambat pada tahun 2017.
Indeks bursa saham Thailand SET mencatat kinerja terbaik kedua Asia tahun 2016, berhasil menguat 20 persen yang didorong oleh pemulihan harga minyak. Pasalnya, 35 persen dari pasar saham Thailand berkaitan dengan minyak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.