Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahana Securities: Inflasi Tahun Ini Bisa Naik sampai 3,8 Persen

Kompas.com - 05/01/2017, 09:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian mengatakan, tantangan pemerintah tahun ini adalah tekanan inflasi yang berasal dari administered price seperti penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.

(Baca: Harga Pertamax, Pertalite dan Dexlite Naik Rp 300 Per Liter, Ini Alasannya

Bahana memperkirakan inflasi pada akhir tahun ini bisa naik menjadi 3,8 persen dengan adanya kemungkinan kenaikan harga BBM dan listrik.

''Peran pemerintah untuk membenahi sisi suplai menjadi sangat penting, misalnya dengan membenahi jalur distribusi diharapkan bisa meminimalisasi dampak kenaikan harga BBM dan listrik," ungkap Fakhrul melalui keterangan tertulis, Kamis (5/1/2017).

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana mencabut subsidi untuk pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang jumlahnya diperkirakan mencapai 18,8 juta pelanggan.

(Baca: Ini 3 Indikator Tarif Listrik Naik atau Turun Tahun Ini)

Pencabutan subsidi ini akan dilakukan secara bertahap sebanyak tiga kali, yang dimulai pada awal tahun ini.  Namun, pemerintah masih sangat berhati-hati mengeksekusi rencana kenaikan harga ini.

Pemerintah sangat menyadari pencabutan subsidi ini bakal mengkerek angka inflasi sepanjang tahun ini. Sebab, dalam rencana anggaran tahun ini, pemerintah menargetkan inflasi tidak akan melampaui 4 persen.

"Bila kenaikan harga listrik dan BBM tetap akan dilaksanakan, Kementerian Koordinator Perekonomian akan mempersiapkan program pengendalian inflasi yang terfokus pada stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok," kata Fakhrul.

(Baca: Harga Cabai di Kalimantan Tembus Rp 200.000 per Kilogram)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan indeks harga konsumen mencapai  0,42 persen secara bulanan pada Desember lalu.

Sehingga, kumulatif inflasi Indonesia Januari - Desember 2016 mencapai 3,02 persen secara tahunan (YoY).

(Baca: Kenaikan Tarif Listrik Diprediksi Naikkan Inflasi DKI Jakarta)

Inflasi 2016 ni adalah pencapaian terendah sejak 2009, yang pernah tercatat sebesar 2,78 persen.

Inflasi inti sepanjang Januari - Desember 2016 tercatat sebesar 3,07 persen YoY. Inflasi pada Desember terutama berasal dari kenaikan harga bahan makanan.

"Meski ada faktor musiman pada Desember, tetapi tahun ini pemerintah cukup mampu mengantisipasi kenaikan harga makanan sehingga tekanan harga dari bahan makanan tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya," ucap Fakhrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com