Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Murah Terdongkrak, BTN Lanjutkan Program SERBU

Kompas.com - 09/01/2017, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan posisi dana murah perseroan terus mencatatkan kinerja positif. Hal ini ditopang program Serba Untung (SERBU) BTN 2016 yang diselenggarakan perseroan.  

Direktur Consumer Banking BTN Handayani mengatakan, pada tahun ini, perseroan akan terus melanjutkan kinerja bisnis positif yang tercapai pada tahun lalu. Salah satu strateginya adalah melalui perbaikan struktur pendanaan.  

Untuk terus memperbaiki struktur pendanaan, imbuh Handayani, perseroan menggelar upaya peningkatan dana murah. Langkah yang dilakukan adalaj melalui program berhadiah Serbu BTN 2016.

“Melihat kesuksesan program Serbu BTN pada tahun lalu, kami berkomitmen akan terus menggelar penarikan undian tersebut di tahun ini,” ujar Handayani dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (9/1/2017).  

Pada 2017, BTN menyatakan bakal terus melanjutkan pertumbuhan bisnis positif yang diraih sepanjang tahun lalu.

Di sisi penghimpunan dana, BTN membidik porsi dana murah (current account and saving account/CASA) perseroan naik di kisaran 50 persen pada 2017.  

Sementara itu, per November 2016, Bank BTN telah mencatatkan porsi CASA di level 48,11 persen atau naik dari 47,79 persen di bulan yang sama tahun lalu.

Laporan keuangan (anaudited) BTN juga mencatatkan penghimpunan dana murah senilai total Rp 71,4 triliun pada November 2016 atau tumbuh 22,77 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 58,15 triliun di November 2015.

Secara keseluruhan, hingga November 2016, BTN mencatatkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 148,41 triliun.

Posisi tersebut naik 21,96 persen dari Rp 121,68 triliun pada November 2015.   Serbu BTN 2016 merupakan program berhadiah yang digelar BTN mulai 1 September 2016 hingga 31 Agustus 2017.

Dalam program ini, Bank BTN menyiapkan hadiah untuk penarikan undian bulanan (Monthly Prize), kuartalan (Quarterly Prize), dan hadiah utama (Grand Prize).

Kompas TV Penurunan Bunga di BTN Hanya untuk Nasabah Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com