Tentu, dalam rencana bisnis ini ada strategi bisnis, keunikan produk, penyampaian produk, serta perencanaan pemasaran dan perencanaan organisasi. Termasuk dalam hal ini perencanaan keuangan.
"Perhatikan titik balik modal, periode yang dibutuhkan untuk menutup modal investasi, dan profitabilitas usaha," katanya.
Nah, seperti apa langkah mempersiapkan permodalan dalam membangun usaha kuliner? Simak kiat berikut:
Jenis permodalan
Dalam membangun bisnis kuliner, ada tiga jenis kebutuhan modal.
Pertama, modal investasi. Modal jenis ini merupakan modal yang harus Anda penuhi di masa-masa awal merintis bisnis dan biasanya digunakan untuk jangka panjang. Contoh, aset baik bergerak maupun tidak bergerak, seperti bangunan restoran, peralatan dapur, perabotan resto.
Kedua, modal kerja yakni modal yang digunakan untuk membeli atau membuat produk yang Anda jual. Ambil contoh, Anda membuka kedai bubur ayam. Maka, Anda membutuhkan modal kerja berupa beras, daging ayam, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan untuk meracik bubur ayam.
Ketiga, modal operasional. Modal jenis ini adalah dana yang Anda keluarkan untuk membayar biaya operasional bulanan usaha. Misalnya, membayar gaji karyawan, biaya listrik, biaya telepon, membeli gas, dan lain sebagainya.
Dari ketiga jenis permodalan tersebut, biasanya modal investasi menyedot kebutuhan dana dalam jumlah paling besar. Selain itu, modal investasi juga merupakan jenis modal yang pertama kali harus Anda siapkan terlebih dahulu.
Persiapan modal
Setelah mengetahui perhitungan kebutuhan modal dan biaya bulanan, Anda mesti mempersiapkan anggarannya sesuai perhitungan tersebut.
Anda setidaknya harus mempersiapkan modal untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan di masa-masa awal. Sebab, masa krisis bisnis kuliner biasanya berlangsung di periode satu bulan hingga enam bulan pertama.
Persiapan modal sebanyak tiga kali pengeluaran bulanan ini sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi risiko kegagalan.
Agar lebih aman, Anda sebaiknya menyiapkan modal untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka enam bulan. Jika dalam enam bulan pertama bisnis berjalan lancar, Anda bisa meningkatkan cadangan modal untuk kebutuhan selama setahun.
"Pendanaan harus siap minimal untuk enam bulan. Jika sampai pendanaan tertunda atau berhenti di tengah jalan, bisnis bisa tutup," tegas Erwin.
Sumber permodalan
Jika memiliki dana yang mencukupi, enggak ada salahnya, lo, modal usaha berasal dari kantong sendiri. Ingat, aset yang Anda miliki bisa disulap menjadi modal usaha.
Nah, jika dana pribadi terbatas, Anda bisa bisa memanfaatkan sumber pendanaan pihak lain. Menurut Erwin, ada berbagai sumber modal yang bisa Anda manfaatkan. Misalnya, dana dari kerabat atau teman.