Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,3 Persen pada 2017 Dianggap Maksimal

Kompas.com - 25/01/2017, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 mencapai 5,1 persen, sama seperti capaian pada tahun 2016.

Terkait hal tersebut, kepala ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia mau digenjot lebih kencang, maka angka maksimalnya adalah 5,3 persen.

David menilai, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia ingin lebih digenjot hingga mencapai 6 persen, maka ini tidak mudah dan memerlukan waktu.

"Kalau menurut saya memang banyak tantangan di 2017 ini, jadi kalau ada pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen, itu butuh waktu. Tahun ini maksimal bisa tumbuh 5,3 persen ekonomi kita," ujar David dalam pernyataannya, Rabu (25/1/2017).

Ia menyebut, setidaknya ada beberapa faktor yang memicu Indonesia perlu waktu untuk bisa kembali ke pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen seperti beberapa tahun lalu.

Pertama, faktor global. Faktor ini adalah salah satu hal yang menjadi penghambat terutama terkait kebijakan Presiden Donald Trump. 

Kebijakan pembatasan ekonomi Amerika Serikat oleh Trump dipandang bisa menjadi ancaman beberapa negara mitranya. Salah satu yang dikhawatirkan adalah pengaruh terhadap China.

Jika China terkena dampak signifikan dari kebijakan Trump maka ini bisa turut mempengaruhi volume perdagangan Indonesia ke China, yang akhirnya membuat pertumbuhan ekonomi sulit ditingkatkan.

Faktor lain berasal dari domestik, yakni beberapa tekanan terhadap inflasi pada 2017. Ini disebabkan kemungkinan kenaikan harga listrik, cukai rokok, BBM dan beberapa hal lainnya.

"Belum lagi faktor Pilkada, ini menjadikan para investor lebih memilih wait and see sebelum taruh dananya di beberapa daerah di Indonesia," ungkap David.

David melihat, secara rasional dengan didukung beberapa komitmen pemerintah melakukan deregulasi, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6 persen dalam tiga tahun ke depan.

Syarat Pertumbuhan

Sebelumnya, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri memandang ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6 persen dalam waktu dekat.

Namun demikian, capaian tersebut membutuhkan beberapa syarat, antara lain rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) harus ada di 37 persen, sedangkan saat ini hanya 32 persen.

“Rasio tabungan terhadap PDB juga harus 34 persen didukung dengan defisit transaksi berjalan berada di level 3 persen,” tutur Chatib.

Kompas TV Deregulasi dan Reformasi Fiskal Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com