Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurai Sepinya Terminal Bus Terbesar Se-Asia Tenggara

Kompas.com - 30/01/2017, 07:57 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai terminal bus terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan luas lahan 12,5 hektar, terminal Pulogebang, Jakarta Timur, memberikan pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat dan pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Berlokasi di wilayah timur kota Jakarta, keberadaan terminal Pulogebang diharapkan menjadi pusat aktivitas perjalanan bus antar-kota antar-provinsi yang terintegrasi dengan sistem transportasi di wilayah Jakarta.

Keberadaan terminal bus Pulo Gebang bukan hanya menertibkan tempat pemberangkatan dan pemberhentian bus semata dan mengurai kemacetan, di lain sisi terminal bus juga menjadi cara pemerintah untuk masyarakat mendapatkan transportasi publik yang terintegrasi aman dan nyaman.

Memiliki empat gedung utama, bangunan megah yang mengacu konsep modern dan multilevel ini memiliki fasilitas yang tak kalah dibandingkan bandar udara. Mulai dari pendigin udara, tangga otomatis atau eskalator, serta lift dan pintu-pintu otomatis, dan papan petunjuk elektronik menjadi fasilitas yang tersedia di terminal ini.

Kebersihan gedung, toilet, hingga sarana ibadah Musholla tak luput dari perhatian. 

Bahkan, terminal ini langsung terhubung dengan jalan tol Jakarta Out Ring Road (JORR) agar meminimalisasi dampak kemacetan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengunjungi terminal ini sebanyak tiga kali. Bukan tanpa alasan, kujungan Menhub dilakukan untuk mengembalikan aktivitas terminal Pulogebang yang telah mati suri sejak selesai pembangunan tahun 2012 lalu.

Tercatat pada 4 Desember 2016, mantan Direktur Utama Angkasa Pura II tersebut menegaskan pemindahan pengoperasian bus-bus antar kota antar provinsi dari Terminal Pulogadung ke Pulogebang yang dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama, Menhub menginstruksikan, untuk dilakukan penutupan terminal bayangan yang menjadi sebab bus-bus antar kota antar provinsi enggan masuk ke terminal Pulogebang.

"Nanti, (bus) jurusan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur harus sudah pindah ke Pulogebang," ujar Budi Karya.

Selanjutnya, dia meminta agar fasilitas umum seperti kantin atau gerai makanan dan minuman maupun area komersial agar segera terisi dan memudahkan masyarakat dalam memperoleh makan dan minum ketika hendak bepergian.

Selain itu, Menhub mengatakan harus tersedia angkutan penunjang seperti feeder atau pengumpan dari dan menuju Terminal Pulogebang.

Pada Minggu (29/1/2017), Menhub kembali melakukan kunjungan ke Pulo Gebang. Tercatat, saat kunjungan itu sudah 19 terminal bayangan yang melibatkan 450 bus AKAP ditertibkan.

Dari jumlah keseluruhan 120 perusahaan otobus (PO) yang terdaftar di Terminal Pulogebang, baru sekitar 70 PO yang berpindah dan masih ada 50 PO yang belum pindah. Target 120 Perusahaan Otobus Belum Tercapai di Akhir Januari 2017. Padahal Menhub menargetkan, pada tanggal (29/1/2017) seluruh PO yakni 120 harus sudah beroperasi di Terminal Pulogebang.

"Jadi, ini masih dibilang belum apa-apa, belum prestasi, kalau sudah 115 bisa dikatakan berhasil," ungkap Menhub.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com