Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Berakhirnya Tren Perlambatan Ekonomi dan Tantangan 2017

Kompas.com - 09/02/2017, 07:00 WIB
Kompas TV Jokowi: Perekonomian Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Harga pangan yang mudah bergejolak (volatile food) juga menjadi ancaman seiring kondisi cuaca yang makin sulit diprediksi dan tata niaga pangan yang belum efektif.

Kondisi cuaca yang tidak menentu akan memengaruhi siklus panen dan produksi sehingga pasokan pangan ke pasar bisa berkurang, yang akhirnya memicu kenaikan harga.

Dalam APBN 2017, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 4 persen. Bank Indonesia juga mematok angka yang sama dengan toleransi deviasi plus minus satu persen.

Namun, pasar memperkirakan inflasi pada 2017 akan lebih besar dari target pemerintah, yakni sekitar 4,6 persen.

Inflasi yang terlampau tinggi atau melampaui target yang ditentukan tentu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Inflasi tinggi akan menyebabkan daya beli dan konsumsi masyarakat merosot. Padahal, konsumsi masyarakat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kenaikan inflasi akan mengerek suku bunga di dalam negeri. Kebijakan moneter longgar pun tak bisa lagi diteruskan oleh Bank Indonesia. Apalagi Bank Sentral AS atau Federal Reserve mengindikasikan akan menaikkan suku bunga dua kali tahun ini.

Kenaikan suku bunga akan menyebabkan biaya pinjaman akan meningkat, baik untuk konsumsi, modal kerja, maupun investasi. Dalam menerbitkan surat utang, pemerintah juga harus menawarkan kupon bunga yang tinggi, baik dalam denominasi dollar AS maupun rupiah.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,1 persen. Dengan berbagai potensi persoalan yang ada, target pertumbuhan tersebut hanya akan tercapai jika pemerintah bisa mengoptimalkan sumber-sumber pertumbuhan domestik, mempercepat reformasi struktural, dan menciptakan iklim bisnis yang semakin baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com