Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Pertanian dan Perikanan Kunci Kesejahteraan NTT

Kompas.com - 17/02/2017, 11:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia bagian Timur, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT) harus terus dijaga.

Mengingat, pertumbuhan ekonomi NTT di 2014 hingga 2016 selalu di atas pertumbuhan nasional. Tercatat, di 2016 NTT tumbuh 5,18 persen di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ada trend bahwa NTT mulai mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lainnya. Namun itu belum cukup. Kita perlu kerja lebih keras lagi, terutama untuk pengentasan kemiskinan, menurunkan ketimpangan, dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan," kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Jumat (17/2/2017).

Menurut Presiden, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk percepatan pemerataan pembangunan di NTT. Pertama, jika dilihat dari sisi produksi, 30 persen PDRB (Product Domestic Regional Brutto) Nusa Tenggara Timur berasal dari pertanian dan sektor perikanan.

"Artinya, peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan perikanan menjadi kunci kesejahteraan rakyat NTT," jelas Presiden.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar penyiapan infrastruktur pertanian dan kelautan menjadi prioritas, mulai dari pembangunan bendungan, embung, sampai dengan pelabuhan.

"Pembangunan waduk, dan bendungan, serta saluran irigasi di NTT merupakan suatu keharusan yang tidak boleh ditunda-tunda lagi, karena bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti air bersih, pengairan lahan pertanian dan perkebunan, serta pembangkit listrik," tutur Presiden.

Yang kedua, lanjut Presiden, wilayah NTT adalah beranda terluar Indonesia yang langsung berhadapan dengan negara-negara tetangga. Disampaikan Presiden, beberapa waktu lalu dirinya sudah meresmikan pengoperasian pos lintas batas negara di Motoain, di NTT.

"Itu juga belum cukup. Selain memperbaiki pos lintas batas negara, saya minta juga pembangunan wilayah-wilayah perbatasan juga menjadi perhatian, terutama dalam infrastruktur, transportasi, serta upaya-upaya lain yang menggerakkan roda perekonomian dan peningkatan kesejahteraan warga," tegas Presiden.

Terakhir, menurut Presiden Jokowi, NTT juga perlu mengembangkan lagi potensi yang cukup kaya di sektor pariwisata, yaitu di Labuan Bajo, Pulau Komodo, Danau Kelimutu dan yang lain-lainnya.

Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, menurut Presiden, dibutuhkan percepatan  pembangunan infrastruktur penunjang, seperti akses transportasi yang mudah, baik bandara, jalan, jembatan, dan pelabuhan.

Selain itu, lanjut Presiden, diperlukan penyiapan dari sisi promosi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, dan juga menyiapkan masyarakat secara budaya.

"Saya minta pengembangan sektor pariwisata ini harus memiliki dampak nyata pada bergeraknya sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Nusa Tenggara Timur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com