Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank di Karesidenan Madiun Ilegal

Kompas.com - 17/02/2017, 21:17 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Keuangan Inklusif Kantor Bank Indonesia (BI) Kediri, Beny Wicaksono, menyatakan semua Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) yang ada di Karesidenan Madiun tergolong ilegal.

Pasalnya, 34 unit KUPVA BB yang ada di wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Magetan, dan Pacitan belum memiliki izin operasional resmi dari Bank Indonesia.

"Dari 87 KUPVA BB di wilayah kerja Bank Indonesia Kediri, ada 34 money changer bukan bank di Karesidenan Madiun. Dan seluruh KUPVA BB di Karesidenan Madiun belum memiliki ijin atau bisa dikatakan ilegal," kata Beny di sela-sela sosialisasi informasi KUPVA BB bagi pelaku usaha penukaran valuta asing bukan bank di Hotel Aston Madiun, Jumat (17/2/2017).

Benny mengatakan, Bank Indonesia memberikan kesempatan kepada pelaku usaha penukaran valuta asing bukan bank untuk mengurus izin ke BI hingga 7 April 2017. Bila dalam batasan waktu tidak mengurus izin, maka usaha penukaran valuta asing tanpa izin BI akan ditertibkan.

"Di wilayah Karesidenan Madiun usaha penukaran valuta asing paling banyak di Kota Madiun dan Ponorogo, " jelas Benny.

Ia menambahkan, dari 87 penukaran valuta asing bukan bank yang beroperasi di Karesidenan Kediri dan Madiun, baru dua pelaku usaha yang memiliki ijin dari BI. Kedua KUPVA BB itu masing-masing satu di Blitar dan satu di Kediri.

Beny menambahkan, penertiban kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank menguntungkan masyarakat. Pasalnya, banyak temuan bahwa KUPVA BB mematok harga kurs seenaknya sendiri.

Ia mencontohkan, semisal di penukaran valuta asing resmi satu dollar AS sebesar Rp 13.300 maka di tempat yang ilegal hanya dihargai Rp 10.000. "Kalau penukaran valuta asing legal, kurs jual dan beli ditetapkan oleh BI," kata Benny.

Tak hanya itu, penertiban dilakukan lantaran adanya informasi terjadi pencucian uang hasil kejahatan narkoba dan pendanaan terorisme di penukaran valuta asing ilegal. Menurut Benny, pemilik usaha penukaran valuta asing yang mendapatkan izin dari BI dapat melaporkan ke PPATK bila menjumpai transaksi yang mencurigakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com