Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Indonesia dan Saudi, Siapa Membutuhkan Siapa?

Kompas.com - 01/03/2017, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Shale oil merupakan minyak yang terkandung dalam sejenis bebatuan lunak, banyak ditemukan di AS. Minyak dalam bebatuan ini diekstrak dengan proses pemanasan yang tidak rumit dan tidak mahal.

Meningkatnya konsumsi shale oil di AS dan Eropa tentu saja akan mengurangi ekspor minyak Saudi ke kawasan tersebut. Padahal AS dan Eropa merupakan pangsa terbesar dari ekspor minyak negara yang berdiri pada 1932 itu. Kondisi ini akan memaksa Saudi untuk mencari negara-negara lain sebagai tujuan ekspor minyaknya.

Permintaan minyak fosil pun makin tertekan oleh meningkatnya penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) di tiap negara. Kian menipisnya cadangan minyak dan meningkatnya kesadaran penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan membuat tiap-tiap negara kini berlomba mengembangkan energi panas bumi, tenaga surya, tenaga angin, arus air, dan proses biologi.

Di tengah himpitan ekonomi itulah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz beserta rombongannya yang mencapai 1.500 orang berkunjung ke Indonesia dan tiga negara Asia lainnya yakni Malaysia, Jepang, dan China.

Indonesia

AP Raja Arab Saudi yang baru Salman bin Abdulaziz
Rakyat Indonesia menyambut rombongan Raja Salman dengan suka cita. Kunjungan ini sangat bersejarah. Sebab, kunjungan terakhir Raja Arab Saudi ke Indonesia berlangsung 46 tahun lalu ketika Raja Faisal berkunjung ke Jakarta pada 10-13 Juni 1970.

Pemerintah Indonesia menggelar karpet merah untuk kedatangan rombongan sang Raja termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.

Petugas Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan Bandara Ngurah Rai Bali ditambah untuk melayani kedatangan 7  pesawat rombongan yang terdiri dari dua Boeing 777 serta masing-masing satu Boeing 757, Boeing 747 SP, Boeing 747-400, Boeing 747-300, dan pesawat Hercules.

Raja Salman dijadwalkan melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada 1 Maret, kemudian melanjutkan kunjungan ke sejumlah tempat. Adapun pada 4-9 Maret Raja Salman dan rombongan akan berlibur di Bali.

Kita semua berharap, kerajaan dari Timur Tengah itu akan membanjiri Indonesia dengan modal dan uang. Kita berharap, mereka akan berinvestasi besar-besaran di berbagai sektor usaha seperti migas, industri, dan pariwisata.

Kita makin yakin karena Raja Salman datang dengan segala kemewahannya. Raja ketujuh Arab Saudi itu membawa sendiri motorized atau eskalator khusus penumpang pesawat, juga dua mobil mewah Mercy tipe S600.

Bloomberg Perkembangan harga minyak dunia

Namun, benarkah mereka datang untuk membantu Indonesia dengan berbagai investasinya? Tampaknya tidak persis seperti itu. Mereka datang ke Indonesia dan sejumlah negara Asia lainnya justru ingin mendapatkan bantuan dari Indonesia mengingat perekonomian mereka sedang terimpit. Mereka justru membutuhkan dana segar untuk mengurangi defisit anggaran yang makin membengkak.

Fakta menunjukkan, minat investasi Arab Saudi ke Indonesia sangat rendah. Bahkan mereka tidak menambah investasinya ke Indonesia saat penerimaannya melonjak berkat melambungnya harga minyak. Apalagi saat ini, tatkala keuangan mereka terlilit utang.

Berdasarkan data BKPM, investasi Saudi sepanjang 2016 hanya 900.000 dollar AS atau Rp 11,7 miliar pada kurs Rp 13.000 per dollar AS. Bandingkan dengan investasi Singapura di Indonesia yang mencapai 9,18 miliar dollar AS atau setara Rp 119,3 triliun. Dari daftar investor terbesar di Indonesia, Arab saudi ada di peringkat 57.

Bahkan, investasi Saudi masih kalah dibandingkan negara-negara Arab lainnya seperti Uni Emirat Arab, Iran, Irak, Kuwait, dan Yordania.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com