Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Perkuat Citra Sawit di Eropa

Kompas.com - 05/03/2017, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menguatkan diplomasi sawit Indonesia di Eropa.

Dalam kunjungannya ke Eropa baru-baru ini, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda, menyatakan Indonesia merupakan penghasil terbesar minyak sawit bersertifikasi di dunia.

Saat ini, Indonesia terus memperkuat komitmen untuk mewujudkan sektor sawit Indonesia yang berkelanjutan.

"Berdasarkan skema Roundtable Sustainable Palm Oil, Indonesia merupakan penghasil terbesar minyak sawit bersertifikasi di dunia dengan produksi 6,5 juta ton atau 52 persen dari 12,65 juta ton total produksi minyak sawit bersertifikasi global," tegas Arlinda melalui rilis pers ke Kompas.com.  

Untuk memperkuat diplomasi sawit di dunia, Arlinda melakukan promosi sawit saat kunjungan kerja ke Perancis selama 27 Februari-1 Maret 2017.

Arlinda mengunjungi kantor Aliansi Prancis (the French Alliance for Sustainable Palm Oil), Selasa (28/2/2017), dan diterima langsung Sekretaris Jenderal Aliansi Perancis Laure d’Astorg.

Pada kunjungan ini Arlinda memaparkan upaya-upaya Pemerintah Indonesia dalam menciptakan sektor sawit Indonesia yang berkelanjutan.

“Promosi terhadap sawit Indonesia yang berkelanjutan akan terus gencar dilakukan di negara mitra dagang. Kolaborasi dengan stakeholders lokal di Prancis perlu dibina untuk menggalang dukungan terhadap sawit Indonesia," ujar Arlinda.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia akan terus mempromosikan dan memfasilitasi pertumbuhan sektor sawit karena menyangkut penghidupan petani yang mencakup luas 42 persen dari total lahan kebun sawit.

Fokusnya agar sawit yang diproduksi, diolah, dan diekspor adalah sawit yang berkelanjutan. Promosi akan dilakukan secara komprehensif, baik kerja sama antar pemerintah; pemerintah dengan swasta; dan dengan kalangan industri, akademisi, serta lembaga penelitian untuk menyampaikan edukasi bahwa sawit Indonesia berkelanjutan.

“Informasi yang valid mengenai sawit Indonesia harus terus dipromosikan dan dipublikasikan, termasuk, komunikasi dengan jaringan ritel dan supermarket seperti Casino U, yang menjual produk-produk berlabel no palm oil,” lanjut Arlinda.

Arlinda menegaskan Indonesia akan terus bergerak maju dalam menerapkan solusi-solusi agar sektor sawit menguntungkan secara ekonomi, memperhatikan aspek sosial, dan ramah lingkungan.

Topik deforestasi menjadi salah satu yang dibahas Sekjen Laure pada kunjungan tersebut.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang yang turut serta dalam rombongan menjelaskan perbedaan pengertian deforestasi di Indonesia dan Eropa. Hadir pula Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kemendag Merry Maryati.

“Indonesia siap memenuhi permintaan 100 persen minyak sawit berkelanjutan untuk mendukung Deklarasi Amsterdam,” tegas Arlinda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com