Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi Jadi 6,5 Persen

Kompas.com - 05/03/2017, 14:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money,BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China memangkas target pertumbuhan ekonomi menjadi sekitar 6,5 persen untuk tahun 2017 ini. Hal tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Li Keqiang.

Sebelumnya, pada tahun 2016 lalu pemerintah China mematok target pertumbuhan ekonomi tahun 2017 pada kisaran 6,5 hingga 7 persen.

Pada tahun 2016 silam, pertumbuhan ekonomi China mengalami laju paling lambat dalam 26 tahun terakhir.

Mengutip BBC, Minggu (5/3/2017), Li menyatakan pihaknya akan menindak perusahaan-perusahaan "zombi" milik negara agar tidak memproduksi batu bara dan baja lebih banyak dari kebutuhan pasar. Namun, kenyataannya pada masa lalu upaya ini susah untuk dilakukan.

Kongres Rakyat Nasional (NPC) telah mentoleransi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat pada tahun ini. Dengan begitu, mereka memiliki ruang lebih besar untuk mendorong reformasi dan membenahi utang.

Adapun CNN Money mewartakan, Pemerintah China telah menggunakan berbagai stimulus untuk menjaga perekonomian agar tetap tumbuh pada tahun 2016.

Investasi pemerintah pada infrastruktur melonjak dan pinjaman perbankan meningkat pesat, meski ada peringatan terkait tingginya utang korporasi.

Pemerintah China menyatakan, pemangkasan beban utang perusahaan adalah salah satu prioritas utama dalam tahun ke depan. Beberapa ekonom pun mempertanyakan relevansi target pertumbuhan pemerintah.

"Diperhalus oleh para ahli statistik pemerintah dan dipoles oleh cara kalkulasi data PDB (produk domestik bruto) berarti data resmi pemerintah tidak lagi menjadi pengukuran kinerja ekonomi China yang bisa diandalkan," kata biro riset Capital Economics. 

Kompas TV Tiongkok Produksi Pesawat Amfibi Terbesar di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com