Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor ke Iran Terkendala Mekanisme Pembayaran

Kompas.com - 12/03/2017, 13:35 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia tengah berupaya untuk meningkatkan ekspor produk industri ke Iran. Selama ini, kendala yang dihadapi adalah mekanisme transaksi perdagangan yang belum efisien.

Karena itu, perlu kerja sama bilateral di sektor perbankan agar dapat memfasilitasi transaksi pengusaha kedua negara.

Mekanisme pembayaran ekspor ke Iran harus dilakukan melalui perbankan di negara ketiga seperti Uni Emirat Arab, Turki, atau Malaysia.

“Kendala utama adalah mekanisme transaksi pembayaran. Untuk itu, diharapkan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menjalin kerja sama dengan perbankan Iran dalam memberikan fasilitas finansial sehingga produk industri kita bisa lebih banyak masuk ke sana,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi, Minggu (12/3/2017).

Menurut Menperin, Iran bisa menjadi hub untuk memasuki pasar Asia Tengah dan Timur Tengah. Selama ini, produk Indonesia yang diekspor ke Iran berupa karet alam, minyak sawit, kertas, ban, dan produk kimia.

Sebaliknya, produk Iran yang dibutuhkan di Indonesia, antara lain baja, petrokimia, mineral, dan bahan mentah untuk serat sintetis.

Kemenperin mencatat, beberapa perusahaan nasional yang tengah berminat untuk menjajaki peluang ekspor ke Iran, di antaranya Sinar Mas Group dengan komoditas bubur kertas dan kertas, tisu serta minyak sawit.

Kemudian, Tri Mega Baterindo dengan produknya berupa aki mobil dan Kreasindo Resources akan mengirim karet alam.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Republik Islam Iran Octavino Alimudin mengatakan, peluang peningkatan ekspor Indonesia ke Iran mulai dibicarakan lagi setelah adanya Sidang Komisi Bersama ke-12 Indonesia-Iran saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Iran pada November 2016 lalu.

“Pada pertemuan tersebut juga termasuk dibahas peningkatan ekspor Indonesia ke Iran di sektor industri. Saya berkonsultasi dengan Bapak Menteri Airlangga untuk mengambil langkah-langkah agar bisa memperluas akses pasar produk kita ke Iran,” paparnya.

Menurut Octavino, pada tahun 2016 transaksi perdagangan kedua negara sekitar 330 juta dollar AS, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 270 juta dollar AS.

“Kita mengalami surplus, dan capaian tersebut menunjukkan bahwa semakin besar produk Indonesia yang masuk ke Iran,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com