SURABAYA, KOMPAS.com – Di sela kunjungannya ke Gresik dan Surabaya, Senin (20/3/2017) kemarin, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, juga meminta kepada pihak pelabuhan untuk lebih efisien dalam pengelolaan.
Hal itu diutarakan Luhut, sewaktu dirinya dan rombongan berkunjung ke Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Di mana salah satu saran yang diberikan Luhut kepada pihak pengelola Terminal Teluk Lamong adalah, membuka akses untuk truk yang berbahan bakar non-gas.
“Tujuannya, untuk meningkatkan keuntungan pelabuhan itu sendiri. Dan saya kira, manajemen Pelindo III memahami hal ini dengan menghitung cash flow,” ucap Luhut.
Dengan mengutamakan menerima masuk truk berbahan bakar non-gas tersebut, diharapkan keuntungan yang didapat pihak pengelola Terminal Teluk Lamong maupun pelabuhan yang lain akan meningkat.
“Sehingga dengan begitu, pelabuhan akan bisa lebih efektif dalam pengelolaan dan sudah pasti akan meningkatkan keuntungan,” jelasnya.
Masukan dari Luhut, mendapat sambutan positif dari pihak pengelola Terminal Teluk Lamong. Di mana pihak pengelola menyatakan, sudah tidak lagi hanya menerima truk yang berbahan bakar murni gas, melainkan melakukan perpaduan.
“Akses untuk truk berbahan bakar non-gas sudah mulai kami buka, dengan cara melakukan registrasi setiap truk yang akan masuk,” tutur Direktur Teknik Terminal Teluk Lamong Robby Dayoh, di dampingi Muhammad Iqbal selaku Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis Pelindo III.
Registrasi tersebut dilakukan oleh pihak pengelola Terminal Teluk Lamong, untuk memenuhi standar emisi gas buang Euro-4 yang memenuhi konsep hijau (green port). Terlebih konsep green port saat ini, tengah menjadi isu global.
“Intinya, truk berbahan non-gas tetap bisa masuk Terminal Teluk Lamong, tapi harus memenuhi standar emisi gas buang Euro-4,” tegas Robby.
Ia pun menuturkan, sampai saat ini sudah ada sekitar 5000-an truk yang sudah teregistrasi, di mana proses terus berlangsung.
Hal ini akan terus dilakukan, karena Terminal Teluk Lamong sudah dikenal publik dengan sistem operasi otomatis dan ramah lingkungan. Dengan sebagian besar peralatannya, digerakkan dengan bantuan tenaga listrik dan gas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.