Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Migas ESDM Dorong Penggunaan Gas Bumi di Subang

Kompas.com - 07/04/2017, 18:06 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

SUBANG, KOMPAS.com - Masyarakat sekitar Subang Jawa Barat belum banyak yang menikmati energi yang berasal dari gas bumi. Padahal, potensi gas bumi yang terdapat di Subang cukup besar.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja saat meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) 31.A.412.02 Subang.

"Subang ini sumber energi gasnya banyak, sayangnya gas disini belum banyak dinikmati dan disalurkan ke rumah-rumah," kata pria yang akrab disapa Wirat ini di SPBG Subang, Jumat (7/4/2017).

Menurut Wirat, masyarakat di Subang saat ini kebanyakan masih menggunakan gas LPG yang nota bene sumbernya berasal dari Timur Tengah. Untuk energi gas bumi yang dialirkan melalui pipa gas, masih lebih banyak disalurkan dan dinikmati oleh industri.

"Gas disini banyaknya dialirkan melalui pipa ke industri-industri, sementara masyarakat menikmati gas melalui LPG yang gas-nya justru didatangkan dari Timur Tengah," tutur Wirat.

Untuk mendorong penggunaan gas bumi, Kementerian ESDM pun membangun jaringan gas. Sejak 22 Maret 2017, warga Kelurahan Cidahu dan Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Pegaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat telah menggunakan jaringan gas untuk rumah tangga (jargas) program Ditjen Migas, Kementerian ESDM.

Sebanyak 4.000 sambungan Rumah tangga (SR) jaringan gas untuk rumah tangga dialiri gas secara bertahap melalui proses konversi kompor warga.

"Program gas kota ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam program diversifikasi bahan bakar minyak ke gas serta pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri," tutur Wirat.

Wirat menambahkan, pemerintah saat ini tengah mengupayakan pembangunan 300.000 jaringan gas untuk rumah tangga di seluruh Indonesia pada 2019.

Upaya tersebut bertujuan untuk memberikan energi yang berkeadilan. Pembangunan Jargas Subang dibiayai melalui dana APBN yang pengelolaannya diserahkan kepada PT Pertamina (Persero).

Untuk pengelolaan Jargas Subang tersebut, Pertamina menunjuk afiliasinya, yakni PT Pertagas Niaga untuk mengoperasikan jargas. Jargas Subang mendapatkan pasokan gas dari PT Pertamina EP Field Subang dengan alokasi 0,2 MMSCFD.

"Salah satu keunggulan jargas adalah mengalir 24 jam. Tekanan serta berat jenisnya kecil jadi warga tak perlu khawatir dengan keamanannya," tambah Wirat.

Pertamina menargetkan, hingga akhir 2017 dapat membangun dan mengoperasikan jargas penugasan dari Kementerian ESDM dan pengembangan dari Pertamina hingga 130.880 SR di berbagai Kota maupun Kabupaten.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

Whats New
SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

Whats New
Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Earn Smart
Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Whats New
Pemerintah Akan Tutup 'Social Commerce' jika 'Keukeuh' Berjualan di Platformnya

Pemerintah Akan Tutup "Social Commerce" jika "Keukeuh" Berjualan di Platformnya

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah

Whats New
UOB Indonesia Luncurkan Fitur FSCM, Sasar Perusahaan Rantai Pasok

UOB Indonesia Luncurkan Fitur FSCM, Sasar Perusahaan Rantai Pasok

Whats New
Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Whats New
Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Whats New
Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Rilis
Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Whats New
Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Whats New
Pemerintah Larang 'Social Commerce' Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Pemerintah Larang "Social Commerce" Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Whats New
QRIS Digunakan untuk Judi 'Online', Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

QRIS Digunakan untuk Judi "Online", Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com