SUBANG, KOMPAS.com - Masyarakat sekitar Subang Jawa Barat belum banyak yang menikmati energi yang berasal dari gas bumi. Padahal, potensi gas bumi yang terdapat di Subang cukup besar.
Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja saat meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) 31.A.412.02 Subang.
"Subang ini sumber energi gasnya banyak, sayangnya gas disini belum banyak dinikmati dan disalurkan ke rumah-rumah," kata pria yang akrab disapa Wirat ini di SPBG Subang, Jumat (7/4/2017).
Menurut Wirat, masyarakat di Subang saat ini kebanyakan masih menggunakan gas LPG yang nota bene sumbernya berasal dari Timur Tengah. Untuk energi gas bumi yang dialirkan melalui pipa gas, masih lebih banyak disalurkan dan dinikmati oleh industri.
"Gas disini banyaknya dialirkan melalui pipa ke industri-industri, sementara masyarakat menikmati gas melalui LPG yang gas-nya justru didatangkan dari Timur Tengah," tutur Wirat.
Untuk mendorong penggunaan gas bumi, Kementerian ESDM pun membangun jaringan gas. Sejak 22 Maret 2017, warga Kelurahan Cidahu dan Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Pegaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat telah menggunakan jaringan gas untuk rumah tangga (jargas) program Ditjen Migas, Kementerian ESDM.
Sebanyak 4.000 sambungan Rumah tangga (SR) jaringan gas untuk rumah tangga dialiri gas secara bertahap melalui proses konversi kompor warga.
"Program gas kota ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam program diversifikasi bahan bakar minyak ke gas serta pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri," tutur Wirat.
Wirat menambahkan, pemerintah saat ini tengah mengupayakan pembangunan 300.000 jaringan gas untuk rumah tangga di seluruh Indonesia pada 2019.
Upaya tersebut bertujuan untuk memberikan energi yang berkeadilan. Pembangunan Jargas Subang dibiayai melalui dana APBN yang pengelolaannya diserahkan kepada PT Pertamina (Persero).
Untuk pengelolaan Jargas Subang tersebut, Pertamina menunjuk afiliasinya, yakni PT Pertagas Niaga untuk mengoperasikan jargas. Jargas Subang mendapatkan pasokan gas dari PT Pertamina EP Field Subang dengan alokasi 0,2 MMSCFD.
"Salah satu keunggulan jargas adalah mengalir 24 jam. Tekanan serta berat jenisnya kecil jadi warga tak perlu khawatir dengan keamanannya," tambah Wirat.
Pertamina menargetkan, hingga akhir 2017 dapat membangun dan mengoperasikan jargas penugasan dari Kementerian ESDM dan pengembangan dari Pertamina hingga 130.880 SR di berbagai Kota maupun Kabupaten.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.