Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Pesat pada 2017 dan 2018

Kompas.com - 13/04/2017, 13:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia dalam laporannya yang bertajuk East Asia and Pacific Economic Update melaporkan, ekonomi negara-negara besar dan berkembang di ASEAN akan menguat lebih cepat pada 2017 dan 2018. Namun, faktor penyebabnya berbeda-beda.

Filipina akan mendapat keuntungan dari belanja publik yang lebih tinggi untuk infrastruktur, kenaikan investasi swasta, ekpansi kredit dan bertambahnya pemasukan dari luar negeri.

Pertumbuhan ekonomi Filipina akan menguat ke 6,9 persen pada 2017 dan 2018. Subsidi pemerintah yang lebih tinggi serta belanja infrastruktur yang lebih banyak dan kenaikan ekspor akan menaikkan pertumbuhan ekonomi Malaysia menjadi 4,3 persen di  2017.

Adapun pertumbuhan ekonomi Malaysia diprediksi 4,5 persen di tahun 2018. "Di Indonesia, ekspansi kredit dan kenaikan harga minyak akan mendorong perekonomian tumbuh ke 5,2 persen di 2017, naik dari 5 persen di tahun 2016," kata Sudhir Shetty, Ekonom Utama Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

(Baca: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen Tahun Ini)

Sementara itu di Vietnam, pertumbuhan akan naik menjadi 6,3 persen. Hal ini seiring dengan sentimen pasar yang positif dan investasi asing langsung yang kuat.

Ekonomi negara-negara yang lebih kecil di kawasan secara umum akan mendapat manfaat dari ketangguhan perekonomian negara tetangga mereka yang lebih besar, serta sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan dari harga komoditas yang lebih tinggi.

Ekonomi Kamboja akan naik menjadi 6,9 persen di tahun 2017 dan 2018, seiring dengan naiknya belanja publik serta ekspansi di bidang pertanian dan pariwisata yang mengimbangi penurunan di bidang konstruksi dan garmen.

Ekonomi Myanmar akan naik ke 6,9 persen di tahun 2017 dan 7,2 persen di tahun 2018, naik dari 6,5 persen di tahun 2016. Ini sejalan dengan kenaikan belanja infrastruktur dan adanya reformasi struktural yang akan memancing investasi asing.

(Baca: Ini Tantangan Ekonomi Indonesia 2017 Versi Bank Dunia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Whats New
Kisah Sukateno Bangun Peternakan Kambing dari KUR

Kisah Sukateno Bangun Peternakan Kambing dari KUR

Whats New
Anteraja dan SiCepat Ungkap Alasan Senang Berkolaborasi dengan Shopee

Anteraja dan SiCepat Ungkap Alasan Senang Berkolaborasi dengan Shopee

Whats New
Naik 25 Persen, Whoosh Angkut 85.000 Penumpang Selama Libur Idul Adha

Naik 25 Persen, Whoosh Angkut 85.000 Penumpang Selama Libur Idul Adha

Whats New
Tim Prabowo Bantah Kabar Kerek Rasio Utang jadi 50 Persen PDB

Tim Prabowo Bantah Kabar Kerek Rasio Utang jadi 50 Persen PDB

Whats New
Mengapa Produksi Beras RI Konsisten Turun Selama 6 Tahun Terakhir? Ini Alasannya

Mengapa Produksi Beras RI Konsisten Turun Selama 6 Tahun Terakhir? Ini Alasannya

Whats New
Catat, Tips Mulai Investasi untuk Pasangan Muda

Catat, Tips Mulai Investasi untuk Pasangan Muda

Earn Smart
Rupiah Tembus Level Rp 16.400 Dipicu Kabar Prabowo Naikkan Rasio Utang hingga 50 Persen

Rupiah Tembus Level Rp 16.400 Dipicu Kabar Prabowo Naikkan Rasio Utang hingga 50 Persen

Whats New
Konsumen Indonesia Dinilai Makin Prioritaskan 'Value' Produk ketimbang Harga

Konsumen Indonesia Dinilai Makin Prioritaskan "Value" Produk ketimbang Harga

Whats New
OJK: Belum Ada Lagi Unit Usaha Syariah Bank yang Mengajukan Spin-Off

OJK: Belum Ada Lagi Unit Usaha Syariah Bank yang Mengajukan Spin-Off

Whats New
Ini 6 Tantangan Perkembangan Reksa Dana Saham di Indonesia

Ini 6 Tantangan Perkembangan Reksa Dana Saham di Indonesia

Whats New
Libur Idul Adha, PGN: Layanan Gas Bumi Siaga 24 jam

Libur Idul Adha, PGN: Layanan Gas Bumi Siaga 24 jam

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Ini Syaratnya

Work Smart
Momen Idul Adha, Kantor Pusat dan Cabang ASDP Salurkan Kurban 20 Ekor Sapi dan 100 Kambing

Momen Idul Adha, Kantor Pusat dan Cabang ASDP Salurkan Kurban 20 Ekor Sapi dan 100 Kambing

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com