Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Wacanakan Program "Satu Rumah Satu Cangkul"

Kompas.com - 18/04/2017, 13:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mewacanakan program "Satu Rumah Satu Cangkul" untuk mendorong industri alat pertanian non-mekanik.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan, apabila pasar cangkul terbentuk maka keberlanjutan industri cangkul akan terjamin.

(Baca: BUMN Ini Siap Produksi dan Pasarkan 6 Juta Unit Cangkul)

"Kami mau canangkan program "Satu Rumah Satu Cangkul". Dari mana dananya, dari PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dari BUMN besar, diberikan untuk masyarakat kelas bawah di desa," kata Gati kepada wartawan saat berkunjung ke PT Boma Bisma Indra (Persero), Pasuruan Jawa Timur, Selasa (18/4/2017).

Gati mengatakan, program ini akan melibatkan banyak pemangku kepentingan seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian Koperasi dan UKM.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, akan membantu melakukan pendataan masyarakat di perdesaan yang akan menjadi target program ini.

Tentu saja kata Gati, bagi-bagi cangkul ini tidak akan dilakukan di perkotaan karena tidak ada lahan persawahan.

Sementara itu, Kementerian BUMN akan membantu pembiayaan program melalui kegiatan tannggung jawab sosial BUMN (PKBL). Gati menambahkan, Kemenkopukm akan membantu strategi pemasarannya.

"Ini program yang bagus untuk memperluas pasar produk dalam negeri," kata Gati.

Menurut Gati, cangkul yang biasanya digunakan oleh para petani adalah cangkul kelas A dengan kisaran harga Rp 60.000 - Rp 70.000 per unit.

Itu adalah kisaran harga cangkul buatan dalam negeri, yang diproduksi oleh PT Boma Bisma Indra (Persero).

Dengan asumsi target sasaran program ada 17,7 juta penerima, maka dana yang dibutuhkan untuk program "Satu Rumah Satu Cangkul" ini mencapai Rp 1,23 triliun.

Angka 17,7 juta adalah jumlah rumah tangga pertanian subsektor tanaman pangan berdasarkan Sensus Tani 2013 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

(Baca: Kemenperin Genjot Produksi Cangkul Nasional)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com