Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kalah Pilkada dan Sidang Ahok, Berkah Bagi Para Pedagang Bunga

Kompas.com - 09/05/2017, 09:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Balon-balon ini dikirim sebagai bentuk dukungan moral bagi Ahok-Djarot hingga selesai masa bakti memimpin Jakarta.

Dia memasarkan serta mempromosikan produknya melalui akun media sosialnya. Seperti Facebook, Instagram, dan Line.

"Saya memulai usaha ini dengan modal awal Rp 2 juta, karena memang senang merangkai bunga. Lalu ada teman membantu mengirim bunga," kata Layla.

Sama seperti Nur, Layla juga menjual rangkaian bunga dengan jenis hand bouquet, standing flower, hingga bunga papan.

Karangan bunga dijualnya dengan harga variatif, mulai Rp 100.000 hingga Rp 3,5 juta. Hal itu tergantung pada tingkat kesulitan dan customized rangkaian bunga.

Biasanya dia menambahkan balon dan pita untuk mempercantik rangkaian bunga miliknya. Pada hari biasa, kata Layla, dia biasa menerima pesanan 2-3 rangkaian bunga.

Sedangkan pada hari spesial, seperti pembukaan usaha baru, pernikahan, wisuda, hari kasih sayang, dan duka cita, dia bisa menerima hingga 10 karangan bunga.

"Kalau hari biasa, mungkin sekitar Rp 500.000 ya omzetnya, enggak menentu soalnya. Tapi kalau lagi kebanjiran pesanan, ya bisa dapat sampai Rp 10 juta perhari," kata Layla.

Bermodal awal Rp 2 juta, kini Layla dapat menerima omzet hingga Rp 50 juta tiap bulannya. Melalui penghasilannya itu, Layla dapat mempekerjakan dua orang pegawai di tokonya.

Selain itu, ia juga dapat menyekolahkan kedua anaknya hingga bangku kuliah. Sama seperti Nur, Layla juga tak pernah mengambil kembali papan bunga yang telah dijualnya.

"Biasanya sama orang-orang suka dijual lagi. Enggak apa-apa," kata Layla yang menerima bunga dari kawasan Garut, Jawa Barat tersebut.

Kompas.com juga menyambangi toko bunga yang ada di kawasan Krekot, Jakarta Pusat. Hanya saja, Kompas.com tak berhasil menemui para pemilik toko bunga.

Hanya ada para pekerja yang terlihat sibuk merangkai bunga dan huruf-huruf untuk disusun di bunga papan.

Banjir Pesanan

 

Bobi, salah seorang pekerja di florist, mengaku tengah sibuk merangkai bunga untuk dikirimkan ke Mapolda Metro Jaya dan Mabes Polri.

"Pesannya ya berisi ucapan terimakasih. Ada juga yang kasih semangat sama polisi," kata Bobi.

Bobi menjelaskan, banyak komunitas, grup masyarakat, alumni, dan mahasiswa yang memesan karangan bunga ke toko bunga tempatnya bekerja.

Adapun harga bunga papan yang dijual di tempatnya, harganya Rp 750.000 hingga Rp 2 juta per papan.

Sebelum membuat karangan bunga untuk kepolisian, tokonya juga kebanjiran pesanan untuk dikirim ke Balai Kota DKI Jakarta atau kantor Ahok dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Karena banyak pesanan, ya kami senanglah, Alhamdulillah. Ini kan juga buat petani bunganya senang," kata Bobi yang menerima bunga dari Bandung, Sukabumi, dan Malang tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com