Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Bank Lokal, HSBC Ingin Garap Pembiayaan Infrastruktur

Kompas.com - 09/05/2017, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - HSBC Indonesia sudah secara resmi berintegrasi dengan PT Bank Ekonomi Raharja sebagai bank lokal per 17 April 2017 lalu. Dengan demikian, kini HSBC menjadi PT Bank HSBC Indonesia.

Presiden Direktur HSBC Sumit Duta menjelaskan, pengintegrasian HSBC menjadi bank lokal dimaksudkan untuk pertumbuhan bisnis perseroan ke depan. Ini sejalan pula dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin menjanjikan.

Sumit menuturkan, HSBC menggelontorkan investasi sebesar 1 miliar dollar AS untuk pengintegrasian menjadi bank lokal. Menurut dia, pihaknya melihat Indonesia semakin maju secara ekonomi ke depan, didukung berbagai upaya yang diinisiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Sebagai emerging markets, Indonesia kami pandang paling vital dan cerah. Kami ingin menjadi bagian dari itu dan melihat kesempatan yang bagus di Indonesia," ujar Sumit dalam konferensi pers di Mercantile Athletic Club Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Dengan menjadi bank lokal, HSBC ingin menangkap peluang bisnis yang sangat besar, khususnya dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur.

Menurut Sumit, ini sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi yang sangat besar dalam pembangunan beragam proyek infrastruktur.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komersial HSBC Indonesia Catherine Hadiman menuturkan, target bisnis HSBC Indonesia saat ini adalah infrastruktur yang memang menjadi salah satu primadona di Indonesia. Perseroan, kata dia, akan berpartisipasi dalam pembiayaan proyek infrastruktur.

"Tidak hanya di infrastruktur dasar, tapi juga di faktor pendukungnya, seperti kontraktor, subkontraktor, dan pemasoknya," ujar Catherine.

Catherine mengakui, untuk membiayai proyek infrastruktur memang dibutuhkan dana besar dan cenderung berjangka panjang. Akan tetapi, ia menuturkan modal yang dimiliki HSBC Indonesia saat ini cukup untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur.

"Kalau memang dananya butuh besar bisa dilakukan dengan sindikasi. Kita akan lihat, kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin cepat maka komitmen kita akan tinggi, kita tidak akan mau ketinggalan," tutur Catherine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com