Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Lebaran, Harga BBM Diprediksi Naik

Kompas.com - 31/05/2017, 17:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dendi Ramdani mengungkapkan, saat ini pemerintah sebetulnya sudah harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Namun, itu tidak dilakukan karena pemerintah ingin menjaga laju inflasi selama periode bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Dengan demikian, kenaikan harga BBM dirasa kurang tepat untuk dilakukan saat ini.

(Baca: Pemerintah Pastikan Harga BBM dan Tarif Listrik Tidak Naik Sampai Lebaran)

Dendi menyatakan, pihaknya memprediksi pemerintah baru akan menyesuaikan harga BBM setelah Lebaran atau tepatnya memasuki bulan Juli 2017 mendatang.

"Perkiraan kami pemerintah akan menyesuaikan harga BBM pada Juli 2017. Kenaikannya sendiri kami perkirakan di Rp 400 per liter," kata Dendi di Plaza Mandiri, Selasa (30/5/2017).

Menurut Dendi, besaran kenaikan harga BBM tersebut tidak terlalu besar. Bahkan, apabila dihitung dengan simulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga BBM seharusnya mengalami kenaikan sekitar Rp 1.000 per liter.

"Pemerintah kami perkirakan akan menyesuaikan harga BBM, tetapi tanpa keluar dari target range inflasi di 2017 antara 3 sampai 5 persen," ungkap Dendi.

Beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan akan terus mengamati dan menghitung pergerakan harga minyak mentah dunia. Menurut dia, pemerintah akan memutuskan kebijakan terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada semester II 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com