Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Proyek-proyek yang Dikerjakan INKA Dalam Rangka Ekspor

Kompas.com - 03/06/2017, 10:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api (Persero) tengah menyelesaikan berbagai proyek bersama negara lain untuk ekspor.

Direktur Keuangan dan SDM PT INKA Mohamad Nur Sodiq menjelaskan, saat ini, perseroan tengah menyelesaikan proses kontrak untuk ekspor 50 kereta penumpang Broad Gauge (BG/ ukuran 1.676 mm) dan 200 kereta penumpang Meter Gauge (MG/) ke Bangladesh.

"Nilainya 99 juta dollar AS dan hampir 100 juta dollar AS. Untuk pendanaannya, kami dapat fasilitas dari program National Interest Account (NIA)," kata Sodiq, kepada wartawan, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).

Sodiq menjelaskan, pembiayaan itu merupakan pendanaan pemerintah yang diberikan melalui Lembaga Penjamin Ekspor Indonesia (LPEI). Pembelian kereta penumpang itu menyusul pengiriman 150 unit kereta ke Bangladesh pada tahun 2016.

Selain Bangladesh, PT INKA juga tengah menyelesaikan proyek 100 lokomotif untuk Zambia. PT INKA bekerjasama dengan Bombardier, produsen kereta asal Kanada.

INKA yang akan memproduksi lokomotif dan Bombardier yang akan menyumbang teknologi.

"Nilainya 40 juta dolar AS. Doakan pertengahan Juni sudah bisa (teken) kontrak," kata Sodiq.

Seluruh proyek tersebut harus rampung paling lambat akhir tahun 2018. Ke depannya, PT INKA akan mengusulkan pendanaan di APBN agar program ekspor dapat diprioritaskan untuk daerah-daerah yang kesulitan keuangan.

Di sisi lain, Sodiq menjelaskan, tim dari PT INKA sedang berada di beberapa negara untuk mendetailkan pola-pola kebutuhan kereta. Beberapa tim PT INKA berada di Mesir, Senegal, dan Ethiopia.

Dia menyebut, negara-negara dari Afrika tertarik memesan dan menggunakan kereta buatan PT INKA.

"Harga kereta kami kompetitif dibanding dengan China atau Eropa. Maka negara-negara Afrika sangat tertarik dengan kereta kita, padahal selama ini mereka marketnya Eropa," kata Sodiq.

Meski demikian, Sodiq tak menjelaskan detail selisih harga kereta buatan Madiun tersebut dengan kereta buatan Eropa maupun China. Sodiq menyebut, harga kereta tergantung jenisnya.

Adapun produk PT INKA juga sudah masuk ke Singapura, Malaysia, Thailand, Filiphina, dan Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com