Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Garuda: Tidak Ada Rencana Pembelian Airbus A350

Kompas.com - 16/06/2017, 09:25 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk belum berencana melakukan pengadaan pesawat jenis wide body Airbus A350.

(Baca: Garuda Terbelit Utang Gara-gara Korupsi Pembelian Airbus A350)

Hal ini sekaligus menepis spekulasi dari sejumlah pihak yang menyampaikan bahwa maskapai ini akan membeli banyak pesawat berbadan lebar dari Airbus dan berimplikasi pada kinerja keuangan perusahaan.

(Baca: Rizal Ramli: Saya Enggak Mau Selametin Garuda Lagi...)

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury dalam perbincangannya dengan Kompas.com menyatakan hingga saat ini tidak ada rencana pembelian jenis pesawat tersebut.

"Yang ada adalah rencana penambahan pesawat dari Airbus untuk Citilink, tapi pengadaannya lewat Garuda. Yang wide body tidak ada, pertimbangannya kami masih ingin mengoptimalisasi pesawat yang ada," ujarnya Kepada Kompas.com Rabu (14/6/2017).

Menurut Pahala, optimalisasi armada menjadi salah satu prioritas manajemen baru Garuda. Caranya yakni dengan meningkatkan penggunaan pesawat untuk melayani lebih banyak penumpang dan rute.

Hingga hari ini pesawat berbadan lebar yang dioperasikan Garuda Indonesia adalah Airbus A330, Boeing 777, dan Boeing 747-400.

Hal lain yang juga akan ditempuh adalah memaksimalkan network serta rute yang ada. Saat ini manajemen mengkaji ulang rute-rute yang tidak memberi keuntungan. Selanjutnya, rute-rute tersebut akan direstrukturisasi.

"Direstrukturisasi dalam arti kami akan mengevaluasi apakah jenis pesawat yang digunakan sudah tepat. Ada 10 rute internasional dan 10 rute domestik yang kami evaluasi untuk direstrukturisasi," ujar Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com