Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berat di Ongkos, Pengusaha Imbau Ibu Kota Baru Tak Jauh dari Jakarta

Kompas.com - 06/07/2017, 15:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan ibu kota akan berada di luar Pulau Jawa jika rencana pemindahan ibu kota terealisasi.

Beredar kabar sebelumnya bahwa pusat pemerintahan akan dipindah dari Jakarta ke Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah, seperti yang digagas oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.

Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengimbau pemerintah mengkaji aspek geografis lebih dalam mengenai lokasi yang pas untuk pemindahan ibu kota.

"Kami dari pelaku usaha berharap kalau (ibu kota) mau dipindahkan tidak jauh dari Jakarta sebagai pusat bisnis dan pusat ekonomi," kata Sarman, saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (6/7/2017).

(Baca: Pindahkan Ibu Kota, Indonesia Dapat Belajar dari Malaysia)

 

Contohnya, ibu kota dipindah dari Jakarta ke Jonggol, Bogor. Rencana itu muncul pada pemerintahan Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto.

Sarman menyebut waktu tempuh Jakarta dengan Jonggol hanya sekitar 1-1,5 jam. Sama halnya seperti ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur dengan ibu kota lamanya, Putrajaya yang berjarak 25 kilometer.

"Kalau (ibu kota pindah ke) luar Jawa sampai Kalimantan itu akan menambah cost dari pengusaha," kata Sarman.

Kemudian, dia memperkirakan produktivitas akan menurun. Pasalnya, ratusan ribu pengusaha nasional yang pendapatannya besar dan berlokasi di Jakarta, selama ini selalu intensif berinteraksi dengan pemerintah pusat. Mulai dari masalah perizinan, koordinasi dan lain-lain.

"Jadi kalau (ibu kota) pindah ke Kalimantan akan makan biaya dan ini akan menurunkan iklim investasi kami. Jadi harapan kami kalau memang dilakukan (pemindahan ibu kota), kami harap tidak jauh dari Jakarta," kata Sarman.

Selain Jonggol, Sarman menyarankan ibu kota dapat dipindah dari Jakarta ke Karawang, Tangerang, dan Bekasi.

Satman menyebut masih banyak lahan kosong di wilayah-wilayah tersebut yang dapat dipergunakan untuk pembangunan kantor pemerintahan.

Terlebih, lanjut dia, wilayah-wilayah tersebut juga dapat dilintasi melalui akses jalan tol.

Dengan demikian, pemindahan ibu kota ini tidak memberatkan pelaku usaha dan produktivitas tetap terjaga.

"Bisa dibayangkan berapa kali interaksi dengan pemerintah pusat, kami harus bolak-balik Jakarta-Palangkaraya misalnya, itu kan udah satu hari hanya perjalanan, itu produktivitas rendah. Ini perlu diperhitungkan dari aspek geografis," kata Ketua Komite Daging Sapi tersebut.

Bappenas masih mengkaji rencana pemindahan ibu kota. Jika kajian selesai akhir tahun 2017, maka tahun 2018 kementerian-kementerian dapat melakukan persiapan terkait pemindahan pusat pemerintahan tersebut.

Butuh waktu sekitar 4-5 tahun untuk membangun infrastruktur dasar dan kantor-kantor pemerintahan di lokasi ibu kota baru.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berjanji akan menjelaskan rencana ini pada waktunya.

Kompas TV Wapres: Kajian Pemindahan Ibu Kota Tengah Dilakukan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com