Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Keteledoran yang Buat Bunga Utang Kredit Bengkak

Kompas.com - 09/07/2017, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu alat bantu transaksi yang populer di kalangan masyarakat adalah kartu kredit. Kartu kredit disukai sebagai alat pembayaran karena kepraktisannya.

Coba bayangkan, berbagai macam transaksi dapat dilakukan dan pelunasan pembayarannya pun dapat ditunda sampai tanggal jatuh tempo.

Bukan hanya itu, Anda juga bisa berhemat karena berbagai fasilitas yang diberikan bagi pengguna kartu kredit, seperti diskon dan cash back belanja.

Namun, ada berbagai keteledoran yang dilakukan oleh pengguna kartu kredit sehingga bukan keuntungan yang didapatkan, melainkan bunga kartu kredit yang semakin membengkak dan menjerat hidup.

Apakah saja itu? Berikut ini adalah keteledoran yang membuat utang kartu kredit makin membengkak.

1. Mengabaikan Fluktuasi Suku Bunga

Bank Indonesia memiliki kebijakan atas perubahan suku bunga yang sebagian orang tidak memedulikannya.

Bank penerbit kartu kredit pun akan mengubah suku bunga sesuai dengan kebijakan dari Bank Indonesia.

Apabila tidak terlalu mengikuti info ter-update mengenai ekonomi atau keuangan, setidaknya pastikan email yang didaftarkan untuk kartu kredit tetap aktif agar setiap perubahan suku bunga kartu kredit, maka akan ada notifikasi yang masuk ke email Anda.

Setelah mendapat notifikasi dari bank tersebut, sebaiknya segera dibaca dan dipahami sehingga Anda bisa mengambil langkah-langkah antisipasi agar bunga kartu kredit tidak terbang bebas alias semakin membengkak.

Cek juga secara berkala jumlah tagihan plus bunga yang harus dibayarkan tiap bulannya.

2. Meremehkan Penyebab Timbulnya Bunga

Kesalahan yang sering dilakukan oleh masyarakat terkait penggunaan kartu kredit ialah tidak mengetahui sama sekali transaksi apa saja yang menimbulkan bunga pada kartu kredit. Meskipun sebagian masyarakat ada yang mengetahuinya.

Bunga kartu kredit dapat dikenakan jika seseorang telat melakukan pelunasan, tidak melakukan pelunasan tagihan secara keseluruhan pada tanggal jatuh tempo, menarik uang tunai, atau konversi transaksi menjadi cicilan (tergantung kebijakan bank).

Apabila Anda teliti dalam hal apa pun yang dapat menyebabkan timbulnya bunga kartu kredit, maka Anda pun bisa menghindar untuk tidak melakukan hal-hal tersebut.

3. Dipakai untuk Gesek Tunai (Gestun)

Kesalahan lain yang juga sering terjadi di kalangan masyarakat adalah menggunakan kartu kredit sebagai mesin untuk mencairkan uang secara instan (gestun).

Apabila memang sedang membutuhkan uang tunai secepatnya, sebaiknya manfaatkan fasilitas pinjaman karena bunga yang diberikan cenderung lebih rendah daripada bunga tarik tunai dengan kartu kredit.

Anda tidak disarankan melakukan penarikan dengan kartu kredit kecuali saat sedang dalam keadaan darurat atau terpaksa. Apabila Anda melakukannya, maka usahakan untuk melunasi tagihan tarik tunai tersebut secepat mungkin karena bunga atas tarik tunai tersebut dihitung secara harian.

Hal yang paling penting adalah Anda bisa menahan diri dari pengeluaran kecil yang sebenarnya akan lebih baik menggunakan uang tunai. Intinya jangan mudah bersikap boros dengan membeli barang-barang yang tidak begitu dibutuhkan.

4. Penggunaan Kartu Kredit untuk Transaksi yang Tidak Sesuai

Kesalahan kecil selanjutnya yang mungkin kerap dilakukan ialah asal memilih kartu kredit yang mudah pengajuannya dan tidak begitu sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, Anda memilih kartu kredit dengan fitur mengenai traveling, meskipun sebenarnya jarang melakukan traveling. Atau Anda memilih kartu kredit karena ada promo tertentu, padahal untuk tagihannya dikenakan bunga yang cukup tinggi.

Pemilihan kartu kredit yang tepat akan membuat hidup lebih hemat. Apalagi jika Anda bisa menggunakannya secara bijak.

Pastikan Anda memilih kartu kredit dengan suku bunga yang sesuai dengan tipe kartu yang dibutuhkan. Jangan mudah tertarik oleh promo tertentu atau karena mudah pengajuannya.

Pastikan Anda memilih dan menggunakan kartu kredit dengan tepat dan teliti. Jangan asal dalam menggunakannya, misalkan untuk belanja hal-hal kecil yang bisa menggunakan uang tunai maka sebaiknya menggunakan uang tunai saja.

Gunakanlah kartu kredit hanya untuk transaksi atau pembayaran tertentu agar terhindar dari bunga yang membengkak.

Berbagai fitur atau fasilitas pada kartu kredit juga bisa dimanfaatkan, namun harus sebijak mungkin.

Jangan sampai keinginan untuk bertransaksi dengan praktis, justru berujung pada utang yang akan menjerat hidup Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com