NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia bisa menembus 60 dollar AS per barrel sebelum akhir tahun 2017. Ini disebabkan prediksi akselerasi permintaan minyak global dan penurunan pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Hal ini merupakan laporan yang dipublikasikan Barron's. Laporan itu merujuk pernyataan analis energi senior Citigroup Eric Lee, yang sebelumnya menyatakan kemungkinan terjadinya pasar yang bearish ketika harga minyak di atas 100 dollar AS per barrel.
"Penurunan acuan harga minyak internasional Brent dalam beberapa minggu terakhir hingga ke level 44 dollar AS per barrel menunjukkan dampak jangka pendek," tulis Barron's seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/7/2017).
Lee memproyeksikan permintaan minyak global mencapai rekor tertinggi, yakni 97,3 juta barrel per hari (bph) pqda tahun 2017, naik dari 96 juta bph pada 2016.
Peningkatan permintaan utamanya berasal dari negara-negara berkembang, seperti China dan India. Adapun pengurangan pasokan dari OPEC sekira 0,7 juta bph dibanding tahun 2016 diprediksi dapat mendorong peningkatan harga sebelum kuartal IV 2017.
Penurunan pasokan minyak global dimulai setelah kuartal I. Lee memproyeksikan kondisi ini akan terus berlanjut dengan laju yang meningkat hingga akhir tahun ini. Pada akhir pekan lalu, harga minyak ditutup melemah 3 persen.
Ini sejalan dengan peningkatan produksi minyak AS dan peningkatan ekspor OPEC hingga mencapai level tertinggi tahun ini menimbulkan keraguan akan persistensi komitmen pemangkasan produksi oleh OPEC.
Data Reuters pada Jumat (7/7/2017) lalu menunjukkan bahwa produksi minyak OPEC saat ini ada di level tertinggi sepanjang tahun.
Adapun terkait lonjakan harga minyak hingga mencapai 60 dollar AS per barrel, Lee mengekspektasikan harga minyak tetap flat menuju tahun 2018, sejalan dengan permintaan hampir seimbang dengan penawaran.
Dengan adanya berapa gangguan politik yang membayangi negara-negara penghasil minyak, maka Lee memprediksi harga minyak tidak akan tembus ke atas 60 dollar AS per barrel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.