Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut : Diversifikasi Ekonomi Bukan untuk Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan

Kompas.com - 14/07/2017, 20:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membantah upaya pemerintah untuk diversifikasi (penganekaragaman) sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan merupakan salah satu langkah untuk memuluskan rencana pemindahan ibu kota.

Pemerintah menyepakati diversifikasi perekonomian Kalimantan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Diversifikasi dilakukan karena Kalimantan hanya bergantung pada sumber daya alam sebagai perekonomiannya. "Enggak, enggak ada urusan begitu," kata Luhut, usai mengikuti rapat koordinasi pemerintah pusat dan daerah terkait diversifikasi Kalimantan, di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7/2017).

Pemerintah sebelumnya berencana memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Hanya saja, Luhut memastikan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih mengkaji rencana tersebut.

Luhut menyebut, pemerintah tak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan sebelum kajiannya rampung. Termasuk terkait dengan calon ibu kota baru. Selain Kalimantan, Bali dan Papua juga digadang-gadang akan menggantikan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.

"Nah itu kan mesti ada studinya, kami harus berangkat dari studi. Kami juga belum tahu kajiannya seperti apa," kata Luhut.

Sementara itu, terkait dengan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan, Luhut berjanji akan menindaklanjuti hasil dalam rapat koordinasi ini pekan depan dengan memanggil stakeholder terkait.

Salah satu provinsi yang akan dibangun adalah Kalimantan Utara. Di sana, kata dia, memiliki potensi listrik hingga 9000 MW. Jika potensi tersebut dibuat terintegrasi ke wilayah lainnya, maka akan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

"Nanti akan jadi seperti di Morowali yang sudah menjadi sentra ekonomi. Di sana ada listrik, smelter, kelapa sawit, dan menjadi nilai tambah buat daerah itu," kata Luhut.

Selain itu, pemerintah juga berjanji mengembangkan pelabuhan hingga bandar udara. Dia berharap, rapat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah yang diinisiasi oleh Bank Indonesia ini terus dilakukan di tiap daerah di Indonesia.

Dengan demikian, pemerintah dapat langsung mengetahui dan menindaklanjuti permasalahan di daerah.

"Kami juga akan buktikan dalam tiga bulan ke depan, anda akan melihat progressnya (tindaklanjut diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan) sampai mana," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com