Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Negatif "Outsourcing" Kerap Bikin Orang Minder dan Pilih Menganggur

Kompas.com - 13/03/2019, 17:36 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pekerjaan alih daya atau outsourcing di Indonesia belum lepas dari citra negatif. Padahal, sebenarnya outsourcing membuka peluang masyarakat untuk bisa mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan.

Executive Vice President Center of Digital PT Bank Central Asia Tbk Wani Sabu yang pengalaman merekrut pekerja dari perusahaan outsourcing mengungkapan, citra negatif itu bahkan membuat sebagian orang resah.

"Gara-gara (citra) outsorching kami kesulitaan mencari karyawan alih daya ini," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Baca juga: Pemberian THR oleh Perusahaan Outsourcing, Sudahkah Sesuai Aturan?

"Karena sebagian generasi milenial (punya pandangan) lebih baik nganggur daripada jadi pekerja outsourcing," sambung dia.

BCA, kata, Wani tidak menggunakan istilah outsourcing, namun memilih istilah pegawai mitra untuk karyawan outsourcing yang bekerja di BCA lantaran citra negatif tersebut.

Namun demikian, Wani mengungkapkan outsourcing tetap membuat sebagian orang menjadi minder setelah beberapa tahun bekerja.

Baca juga: Perusahaan Outsourcing Nakal Potong Gaji Tenaga Kerja

Sebab, ada anggapan perusahaan pasti memutus hubungan kerja setelah kontrak berakhir. Padahal, sebut Wani, tidak semua perusahaan seperti itu.

BCA membuka peluang karyawan outsourcing menjadi karyawan tetap apabila memiliki kinerja yang baik.

Oleh karena itu, pihaknya selalu memberikan motivasi kepada pegawai mitra di akhir masa kontrak.

Baca juga: Potensi Pasar Outsourcing Indonesia Capai Rp 17,5 Triliun

"Bukan sesuatu yang negatif, bagi adik-adik jangan minder masuk di outsourcing tidak seperti itu," kata dia.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Harijanto mengatakan, perlu ada pelurusan pemahaman masyarakat terkait outsourcing. Sebab, selama ini outsourcing kerap identik dengan upah murah, tak mensejahterakan pekerja, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) seenaknya.

Padahal, sebenarnya outsourcing merupakan titik temu antara pekerja dengan pemberi kerja atau perusahaan.

Baca juga: Apindo Tuding Pemerintah Cuci Otak Buruh soal Outsourcing

Pekerja bisa mendapatkan pekerjaan, sedangkan perusahaan bisa lebih efisien. Sebab, alih daya berarti menyerahkan sebagain tugas kepada pihak lain dalam hal ini perusahaan outsourcing.

Sayangnya, kata Harijanto, tak semua perusahaan outsourcing kompeten, punya standar baik dan patuh pada aturan yang berlaku. Hal inilah yang membuat citra outsourcing buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com