Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kejar Penyelesaian Perundingan EU-CEPA

Kompas.com - 17/03/2019, 08:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Uni Eropa (EU) melanjutkan perundingan Indonesia-
European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) putaran ke-7.

Putaran perundingan kali ini merupakan putaran penuh pertama di tahun 2019

“Putaran ke-7 perundingan ini merupakan puncak serangkaian kegiatan intersesi (pertemuan antara) yang dilakukan di Brussels dan Jakarta pada Januari dan Februari tahun ini," ungkap Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo dalam siaran pers, Sabtu (16/3/2019).

Baca juga: Perundingan CEPA dan RCEP Jadi Fokus Indonesia-Australia

"Kami berkomitmen bahwa pada perundingan kali ini, kedua negara harus berupaya membuat kemajuan sebanyak mungkin dan menjaga momentum menuju penyelesaian secepatnya,” lanjutnya.

Perundingan ini membahas 16 isu runding. Rencananya, perudingan putaran selanjutnya akan berlangsung sekitar Juli 2019 atau malalui intersesi.

“Putaran ke-7 ini dapat dikatakan sebagai putaran tengah sebelum menuju garis akhir perundingan I-EU CEPA yang diharapkan secara substantif dapat dicapai akhir tahun ini atau awal tahun depan. Untuk itu, delegasi kedua negara harus membuat target realistis dan melakukan pertemuan yang lebih intensif, baik langsung maupun melalui wahana digital,” lanjut Iman.

Baca juga: Indonesia-Korea Aktifkan Kembali Negosiasi Perjanjian CEPA

Lebih lanjut, Iman menegaskan bahwa dengan diselesaikannya perundingan dengan EFTA dan Australia, maka perundingan dengan Uni Eropa menjadi prioritas utama di samping perundingan RCEP.

Diketahui, nilai ekspor dan impor Indonesia ke Uni Eropa masing-masing sebesar 17,1 miliar dollar dan 14,1 miliar dollar pada 2018. Adapun total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa mencapai 31,2 miliar dollar atau meningkat 8,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017.

Uni Eropa adalah tujuan ekspor dan asal impor nonmigas terbesar ke-3 bagi Indonesia. Selain itu, ekspor Indonesia ke Uni Eropa juga meningkat 4,59 persen dengan neraca perdagangan surplus bagi Indonesia selama kurun waktu lima tahun terakhir.

Baca juga: Dengan CEPA, Ribuan Produk Indonesia Diekspor ke Australia Tanpa Bea Masuk

Sementara nilai investasi Uni Eropa di Indonesia tercatat senilai 3,2 miliar dollar pada 2017. Angka-angka yang meningkat itu yang membuat Indonesia yakin untuk melakukan kerja sama dengan Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com