Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Pertamina Komentari soal Truk Tangki yang Sempat Dibajak

Kompas.com - 18/03/2019, 19:45 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengomentari terkait pembajak mobil tangki BBM milik perusahaannya. Namun, ia membantah jika para pelaku tersebut adalah pegawai Pertamina.

"Bukan pegawai Pertamina itu, itu kaitannya dengan AMT (Awak Mobil Tangki) yang dulu itu. Pegawai outsourcing dari Patra Niaga," kata Nicke ditemui di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Nicke menegaskan, para pelaku pembajakan itu adalah pihak luar dan bukan pekerja atau bagian dari Pertamina. Ia juga mengakui belum mendapat informasi lanjutan terkait insiden pembajakan dua unit mobil tangki bermuatan BBM tersebut.

Baca juga: Dua Truk Tangki Pertamina Dibajak, Dibawa ke Area Unjuk Rasa di Monas

"Itu dari pihak luar. (Apakah sudah selesai) saya malah belum dapat update-nya. Belum tahu tuntutannya," tuturnya.

Menurut dia, setiap kejadian yang dialami pekerja maupun terkait operasional Pertamina, sudah ada mekanisme yang diatur dengan jelas. Baik pencegahan maupun pengamanannya, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

"Sudah ada kan, prosedur dari kita sendiri. Kalau itu (pembajakan) kan artinya sesuatu yang luar biasa juga dibajak di tengah-tengah jalan. Dan itu kita serahkan ke aparat hukum," sebutnya.

Baca juga: Pendemo Bajak 2 Truk Tangki Pertamina di Monas, Ini Kronologinya...

Nicke enggan mengungkapkan dan menjelaskan seperti apa prosedur yang dimaksud, apakah pencegahan dan pengamanan akan lebih ditingkatkan atau tidak.

"Sudah ada prosedurnya, terima kasih," lanjutnya singkat.

Diketahui, dua unit mobil tangki PT. Pertamina dibajak dan dilarikan orang tak dikenal (OTK) menuju Istana Negara, Jakarta, pada Senin (18/3/2019) pukul 05.00 WIB. Bahkan, kedua pengemudinya, Muslih bin Engkon dan Cepi Khaerul sempat diancam dan dipaksa turun. 

Kini, mobil tangki Pertamina yang dibajak sekelompok orang dan dibawa ke depan Istana itu kini dalam penguasaan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com