Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

San Miguel Disebut-sebut Bakal Beli Saham PT Delta Jakarta, Bagaimana Rekomendasinya?

Kompas.com - 19/03/2019, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik soal penjualan saham PT Delta Jakarta Tbk (DLTA) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus bergulir. Bahkan rumor teranyar adalah San Miguel Malaysia Private Limited berpeluang besar membeli sekitar 27 persen saham DLTA milik Pemprov DKI.

Dari info yang diperoleh Kontan.co.id, San Miguel ditunjuk sebagai pembeli utama DLTA. Kabarnya, Pemprov DKI Jakarta meminta harga DLTA dengan Price to Book Value (PBV) Sebesar 5 kali, dari saat ini yang sebesar 4,5 kali.

Jika terlaksana, San Miguel akan memiliki 85 persen saham DLTA. Berdasarkan data RTI, saat ini kepemilikan saham San Miguel di DLTA sebesar 467,06 juta saham atau setara 58,33% atas modal yang ditempatkan dan disetor.

Baca juga: Rencana Pemprov DKI Lepas Saham Bir Menyeruak Lagi, Ini Kata PT Delta Djakarta

Ronny Titiheruw Direktur Pemasaran DLTA ketika dihubungi menolak untuk memberikan komentar. Begitupun dengan Sekretaris Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Riyadi juga menolak untuk berkomentar banyak.

"Maaf, saya tidak punya informasi terkait masalah ini," sebut Riyadi Senin (18/3/2019).

Rekomendasi

Terlepas dari itu, analis BCA Sekuritas mengungkapkan bahwa jika terbukti San Miguel yang memegang 85 persen kepemilikan DLTA, maka ada potensi untuk melakukan tender offer (TO) karena kepemilikannya sebesar 85 persen dan memiliki kemampuan untuk menentukan jalnnya bisnis DLTA, sesuia POJK 9/2018.

Selanjutnya Yaki mengungkapkan bahwa merujuk pada data Bloomberg, harga saham DLTA saat ini sebesar Rp 6.750 per saham yang mencerminkan PBV 4,61 kali. Maka, jika target PBV nya sebesar 5 kali maka harga sahamnya sekitar Rp7.300 hingga Rp 7.325 per saham.

"Cukup menarik bagi investor karena masih ada potensial upside sekitar 8 persen hingga 8,5 persen sehingga bisa untuk ditungu aksi korporasi ini untuk trading," ujarnya.

Selanjutnya jika untuk investasi, Yaki bilang, sebenarnya saham emiten ini menarik karena marginnya cukup tebal dengan gross margin di atas 65 persen dan net margin masih di atas 30 persen.

"Namun, untuk trading saham ini kurang likuid sehingga susah untuk daily trade," tambah dia.

Ia pun merekomendasikan beli saham DLTA dengan target harga di jangka pendek atau buy on wekaness di range Rp 6.400 hingga Rp 6.500 per saham. Sementara untuk target harga saham DLTA di jangka menengah berada pada level Rp 6.900 hingga Rp 7.200 per saham.

"Harga tersebut masih realistis jika Pemprov DKI jadi lepas dengan target PBV 5 kali. Sedangkan kalau mau trading, sebaiknya tunggu kejelasan divestasi saham DLTA dari Pemda saja," kata dia.

Baca juga: 5 Perusahaan Bir Tertua di Dunia yang Kini Masih Beroperasi

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga berpendapat bahwa jika nanti sebagian besar saham DLTA jadi diakuisisi oleh San Miguel, maka transaksinya bisa dengan skema tender offer dan bisa juga langsung di pasar melalui pasar nego.

Sementara soal dampak akuisisi ini ke depan bagi investor, William bilang akan membuat saham DLTA makin tak likuid. "Saya lihat akan buat saham ini semakin tak likuid saja karena semakin sedikit jatah publik," papar dia.

Meskipun demikian, ia tetap merekomendasikan untuk koleksi saham DLTA. "Terlepas dari adanya rencana Pemda DKI menjual saham DLTA, tapi saham ini tetap menarik karena kenaikan yang stabil dan yield dari dividen yang besar," lanjutnya.

Maka ia tetap merekomendasikan beli saham DLTA dengan target harga di jangka panjang.

"Masih layak dikoleksi dengan target harga di level Rp 7.000-Rp 8.000 untuk jangka panjang, dan pertimbangannya karena likuiditas saham ini kecil," tutup dia. (Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul San Miguel dikabarkan bakal beli saham DLTA dari Pemprov DKI, ini rekomendasi analis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com