Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Blok Mahakam Rendah, "Lifting" Migas Tak Capai Target

Kompas.com - 09/05/2019, 08:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat rendahnya angka realisasi lifting migas di caturwulan 1 2019.

Hingga April 2019, lifting migas mencapai 1,8 miliar barel setara minyak perhari. Jumlahnya masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 miliar barel minyak per hari (BOPD). Dengan demikian, capaian yang dicetak masih 89 persen dari target.

Capaian lifting minyak hingga April 2019 sebesar 750.000 bopd dari target 775.000 BOPD di APBN. Sementara itu lifting gas sebesar 5.909 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, salah satu penyebabnya yakni rendahnya produksi migas dari blok Mahakam yang dikelola Pertamina Hulu Mahakam.

"Mungkin ada kendala di sana untuk investasi. Blok Mahakam belum selesai mengebor sumur-sumurnya," ujar Dwi di kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Lifting minyak yang diproduksi Blok Mahakam hanya mencapai 85 persen, paling rendah di antara 10 KKKS utama produksi minyak dan kondensat. Hal ini disebabkan decline rate yang leboh tinggi di akhir 2018, serta belum onlinenya beberapa sumur yang sudah selesai dibor.

Tahun ini, Pertamina Hulu Mahakam berencana mengebor 118 sumur. Namun, baru terealisasi 30 sumur.

"Dari 30 sumur, baru 20 yang bisa menyalurkan produksi. 10 lagi masih penyelesaian infrastruktur untuk bisa nyambung dengan lain-lain," kata Dwi.

Kinerja Blok Mahakam untuk lifting minyak memang terkesan lambat. Di sepertiga tahun, Pertamina Hulu Mahakam baru menyelesaikan seperempat dari target, yakni 42.717 barel perhari dari target 50.400 barel per hari 

Dwi meminta Pertamina mengejar ketertinggalan tersebut agar mencapai target hingga akhir tahun.

Tak hanya lifting minyak, untuk lifting gas pun Blok Mahakam masih tertinggal dibandingkan 10 KKKS utama produksi gas lainnya. Pencapaiannya hanya 61 persen. Hingga April 2019, penyaluran gasnya sebesar 667 MMscfd.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com