WASHINGTON, KOMPAS.com - Defisit perdagangan Amerika Serikat meningkat 1,5 persen pada Maret 2019. Walaupun demikian, defisit perdagangan AS dengan China terus mengecil.
Ini seiring dengan adanya ketegangan perdagangan di antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Seperti dikutip dari CNN, untuk membuat defisit perdagangan dengan China tersebut kian menipis, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk kembali menaikkan tarif impor untuk produk China pada Jumat (10/5/2019) waktu setempat.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Dunia Lemah, Defisit Neraca Perdagangan RI Bisa Melebar
Secara keseluruhan, defisit neraca perdagangan dan jasa Amerika Serikat tumbuh hingga 50 miliar dollar AS. Perusahaan-perusahaan AS mengimpor lebih banyak barang dibandingkan mengekspor, tren yang didorong oleh kondisi perekonomian yang tengah menguat.
Biro statistik mencatatkan, impor Amerika serikat meningkat 1,1 persen, didorong meningkatnya belanja produk dan material industri. Namun, penduduk AS membeli lebih sedikit produk-produk konsumer seperti handphone, yang sebagian besar diimpor dari China.
Nilai ekspor pun meningkat dikisaran angka yang sama, sebagian besar didorong oleh ekspor bahan bakar juga kedelai.
Baca juga: Neraca Perdagangan RI Diprediksi Membaik Tahun Ini
Defisit perdagangan antara Amerika Serikat dan China berkurang 1,9 miliar dollar AS menjadi 28,3 miliar dollar AS pada Maret ini, seiring dengan nilai impor yang juga terus berkurang.
Kesenjangan defisit perdagangan pun berkurang 12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana Trump belum menerapkan tarif impor untuk menekan China melakukan negosiasi perdagangan.
Keberadaan tarif membuat produk-produk buatan China menjadi lebih mahal bagi penduduk sekaligus jalannya binsis di AS, membuat importir harus mengimpor dari negara lain.
Beberapa negara bahkan mulai menggeser rantai pasokannya untuk menghindari tarif, namun hal tersebut membutuhkan waktu. Dalam beberapa waktu ini, importir cenderung mengorbankan ongkos impor tersebut atau membebankannya kepada konsumen.
Baca juga: Perang Dagang, China Siap Membalas jika Trump Jadi Naikkan Tarif Impor
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.