Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Dinilai Masih Tabu, OJK Terus Lakukan Edukasi

Kompas.com - 14/05/2019, 19:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggalakkan investasi syariah di Indonesia. Untuk itu OJK terus berupaya meningkatkan literasi keuangan maupun produk investasi syariah kepada masyarakat.

"Salah satu upaya OJK adalah dengan melakukan edukasi tentang produk-produk investasi syariah," ucap Sujanto Direktur Pengelolaan Investasi OJK di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Sujatno mengatakan, edukasi ini harus terus dilakukan karena masih banyaknya paradigma masyarakat yang salah tentang investasi syariah di pasar modal.

"Banyak yang mengatakan investasi tidak sesuai dengan prinsip syariah. Padahal telah banyak fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membolehkan investasi. Selain itu, investasi syariah telah diawasi oleh Dewas Pengawas Syariah," paparnya.

Berdasarkan survey OJK yang dilakukan tahun 2016, angka literasi keuangan di Indonesia masih sekitar 4 persen. Tingkat inklusi keuangan syariah pun hanya 0,02 persen. Untuk syariah, literasi keuangannya hanya mencapai 0,02 persen dan 0,01 persen inklusi keuangan.

"Artinya, jika kita kumpulkan 10.000 orang, yang mengetahui literasi keuangan hanya 2 orang. Bila kita kumpulkan 10.000 orang, yang mengerti inklusi keuangan hanya 1 orang," papar Muhammad Touriq Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Data tersebut pun menjadi konsen OJK untuk terus mengedukasi masyarakat agar mengenal produk investasi syariah dan memulainya untuk hidup yang lebih baik. Untuk itu, OJK pun mendukung pengembangan platform digital untuk investasi agar bisa menggaet milenial.

"OJK pun mendukung platform digital untuk penjualan instrumen investasi. Saat ini sudah ada 50 platform online penjual reksa dana di e-commerce, e-wallet, dan platform online lainnya. Hal ini terbukti meningkatkan investor milenial," papar Sujatno.

Adapun, data OJK mencatat terjadi kenaikan dalam investasi reksa dana. Sejak tahun 2016 hingga 9 Mei 2019, jumlah reksa dana meningkat menjadi 2.082 produk. Reksa dana syariah pun tumbuh lebih dari tiga kali lipat dari Rp 11 triliun menjadi Rp 35 triliun hingga 9 Mei 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com