Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Alasan Pelanggan Ojol Batalkan Perjalanan

Kompas.com - 18/06/2019, 11:12 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatalan perjalan oleh pelanggan merupakan hal yang lumrah dalam jasa transportasi online. Bahkan fitur pembatalan tersebut juga disediakan oleh aplikator.

Namun mulai 17 Juni 2019, salah satu aplikator transportasi online, Grab, memberlakukan uji coba denda bagi pelanggan yang membatalkan perjalanan.

Kebijakan ini lantas ditanggapi minor oleh pelanggan sebab justru dinilai merugikan.

"Kalau denda sih saya merasa kok merugikan pelanggan banget. Wong pelanggan nge-cancel juga ada alasannya," ujar Sapto Andhika, salah satu pelanggan Grab, Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Baca juga: Grab: Pelanggan yang Batalkan Perjalanan Akan Dikenai Denda

Pelanggan merasa memiliki alasan kuat membatalkan perjalanan. berikut alasan-alasan pelanggan ojek online membatalkan perjalanan:

1. Lokasi driver jauh

Alasan paling umum para pelanggan membatalkan perjalanan yakni lantaran posisi driver terlalu jauh. Hal ini bisa berakibat terhadap lamanya driver sampai ke titik penjemputan pelanggan.

Pelanggan yang sedang buru-buru biasanya membatalkan perjalanan karena tidak ingin terlambat sampai tempat tujuan.

2. Tidak responsif

Dari keterangan pelanggan ojek online yang diwawancarai Kompas.com, pembatalan kerap terpaksa dilakukan lantaran driver tidak responsif. Padahal pesanan sudah diambil.

Contoh tidak responsifnya driver itu yakni sulit dihubungi atau tidak membalas pesan dari pelanggan.

3. Inisiatif driver

Dari hasil wawancara Kompas.com, sejumlah pelanggan ojek online mengungkapan bahwa pembatalan kerap dilakukan karena permintaan driver.

Driver sudah mengambil pesanan, namun lantas meminta dibatalkan oleh pelanggan dengan berbagai alasan.

Mulai dari alasan jarak, lokasi titik jemput yang harus dicapai dengan memutar jalan, hingga driver mengaku sedang makan.

Bahkan Ria Aprianty (19), mahasiswi universitas di Bekasi, salah satu pelanggan ojek online mengatakan, kerap diminta driver untuk mengisi alasan pembatalan dengan alasan tertentu yang tidak merugikan driver.

Misalnya yakni meminta alasan perubahan rute sehingga seakan-akan pembatalan inisiatif pelanggan. Padahal pembatalan dilakukan atas permintaan driver.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com