Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Delivery Order Online Dianggap Mampu Tekan Biaya Logistik

Kompas.com - 05/07/2019, 13:44 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan pelayanan pengiriman pesanan secara elektronik (Delivery Order Online/DO Online) barang impor dianggap mampu menekan biaya logistik di pelabuhan.

Atas dasar itu PT Pelindo III (Persero) menerapkan sistem tersebut di seluruh pelabuhan yang dikelolanya. Adapun pelabuhan yang telah menerapkan sistem DO Online yakni, Terminal Teluk Lamong (TTL), Terminal Petikemas Surabaya (TPS), dan Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS).

"Efisiensi biaya operasional antara 20 persen hingga 30 persen dari system DO Online ini dapat dirasakan langsung oleh pengguna jasa, dan harapan kami adalah pelayanan akan semakin mudah dan aman bagi seluruh stakeholder jasa kepalabuhanan," ujar Direktur Utama Pelindo III Doso Agung dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/7/2019).

Baca juga: Pelindo III Salurkan Rp 17,5 Miliar untuk Masyarakat Sekitar Pelabuhan

Doso mengungkapkan, sebelum diterapkan sistem tersebut, pengguna Jasa harus datang ke kantor PT Pelindo III untuk melakukan permohonan penerbitan DO Online dengan harus mengantre sebelum dapat memperoleh perizinan.

Setelah itu, pengguna hasa harus mengantre kembali untuk dapat mengajukan permohonan barang/petikemas dan kapal.

Hal ini menyebabkan waktu dan biaya operasional tidak efektif. Namun dengan adanya Sistem DO Online, proses layanan pengeluaran peti kemas dari terminal menjadi lebih lancar karena verifikasi dokumen dilakukan secara otomatis.

Baca juga: PGN dan Pelindo III Bersinergi Ciptakan Terobosan Energi

Keamanan atas data juga terjamin dari pemalsuan karena dokumen DO dimasukkan langsung oleh perusahaan pelayaran sebagai pihak yang bertanggung jawab mengeluarkan dokumen.

Dengan demikian, sistem DO Online ini mampu menyederhanakan prosedur pelayanan menjadi lebih cepat dan murah yang pada akhirnya mampu menurunkan biaya logistik di pelabuhan.

"Penerapan sistem ini memang tidak mudah, karena tidak semua Perusahaan Pelayaran memiliki tenaga IT khusus untuk menerapkannya," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com