Lebih lanjut, Rahmanto menuturkan upaya sudah dilakukan agar mencegah puso yang meluas di Magetan ini, yakni dengan mengusahakan irigasi air tanah dangkal.
"Sudah ada 14 unit sebenarnya, tapi masih belum maksimal. Makanya kemarin petani mengajukan lagi untuk bantuan irigasi air tanah dangkal dan irigasi air tanah dalam untuk mengurangi dampak kekeringan agar tidak terjadi puso," tutur Rahmanto.
Berbagai upaya lainnya pun dilakukan, mulai dari koordinasi antara Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Untuk perbaikan pintu Waduk Gonggang yang rusak akan dilaksanakan pada Oktober 2019.
Kemudian, petani dianjurkan melakukan pengaturan dan penerapan pola tanam sesuai anjuran yang spesifik lokasi.
Hal ini sudah berdasarkan kondisi agroklimat setempat serta menggunakan varietas berumur genjah serta tahan kekeringan.
Baca juga: Hadapi Kekeringan di Indramayu, Kementan Siagakan Ratusan Pompa
Termasuk, sosialisasi dan penyuluhan tentang kondisi musim atau iklim kepada para petani agar petani memperoleh informasi yang cepat dan akurat tentang fenomena iklim yang akan terjadi yang dapat berdampak kepada kekeringan.
Hingga, pemberdayaan kelembagaan P3A menuju P3A yang mandiri sehingga mampu melakukan upaya-upaya antisipasi terhadap kekeringan.
Semua itu dilakukan agar lahan sawah di Kabupaten Magetan yang tersebar di 18 Kecamatan seluas 28.250 ha bisa menghasilkan dan menopang produksi nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.