Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah Digitalisasi Tekan Angka Kemiskinan Indonesia?

Kompas.com - 23/07/2019, 20:05 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejauh ini digitalisasi dinilai memberikan dampak positif bagi kehidupan. Bahkan, digitalisasi diaanggap bisa menekan angka kemiskinan yang selama ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro, digitalisasi memberikan peran besar dalam pengurangan angka kemiskinan.

Pasalnya, digitalisasi memberikan keuntungan dan peluang besar bagi pemerintah untuk atasi permasalahan tersebut.

"Artinya justru ini makin banyak digitalisasi yang langsung menciptakan lapangan kerja atau menyelesikan masalah kemiskinan," kata Bambang di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Baca juga: Digitalisasi, Adira Insurance Terima 4.000 Pengajuan Klaim Tiap Bulan

Bambang menilai, salah satu bentuk kehadiran positif digitalisasi tersebut ialah hadirnya beragam aplikasi dan platform yang mampu menghilangkan kesenjanganinfras. Khususnya yang kini sudah menjangkau para petani dan nelayan untuk memasarkan hasil ke pasar untuk dijual.

"Karena selama ini produk mereka dibeli dengan harga murah oleh tengkulak, perantara yang sebenarnya merugikan mereka, membuat mereka tetap miskin," ungkapnya.

"Nah dengan keberadaan aplikasi yang mempertemukan langsung antara nelayan dan petani dengan pembeli akhirnya mereka mendapatkan harga yang lebih baik, dengan itu mereka dengan pelan-pelan keluar dari kemiskinan," tambahnya.

Baca juga: Terapkan Digitalisasi, Efiesiensi Layanan IPC Meningkat

Dia mengungkapkan, sejauh ini kesiapan infrastruktur untuk mendukung nelayan, petani, dan profesi lainnya bisa terjamah digitalisasi itu sudah baik. Sehingga, harapan menekan angka kemiskinan di Tanah Air bisa terus dilakukan secara kontinu.

"Kesiapannya? Justru anak-anak muda kita sudah punya inisiatif yang sudah bagus membuat aplikasi yang memudahkan transaksi langsung, antara suplier dengan pembeli. Infrastruktur susah dibikin dan jalan," imbuhnya.

Selian itu sambung Bambang, digitalisasi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan dilakukannya efesiensi. Akhirnya, hal tersebut memberikan dampak besar di berbagai hal.

Baca juga: Ekonomi Global Anjlok Akibat Trade War, Indonesia Dukung Digitalisasi Perdagangan

"Digitalisasi akan menciptakan efesiensi dalam perekonomian, sehingga ekonomi harus lebih gampang tumbuh dan tetap juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan," tandasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk miskin Indonesia pada Maret 2019 tercatat sebesar 25,14 juta penduduk. Angka ini menurun 810.000 penduduk dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com