Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpengaruh ke Pendapatan, Hilangkan Kebiasaan Terlambat Kerja

Kompas.com - 29/08/2019, 13:00 WIB
Rina Ayu Larasati,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber USA Today

 

2. Persiapkan segalanya pada malam harinya.

Beberapa dari kita bergerak sangat lamban di pagi hari, baik secara fisik maupun mental, dan itu dapat berkontribusi pada kebiasaan keterlambatan yang kronis. Untuk mengatasinya, persiapkan banyak hal yang Anda bisa siapkan pada malam sebelumnya.

Anda dapat melakukan ini untuk menghindari membuang waktu untuk perisapan di pagi hari. Sebagai contoh, persiapkan pakaian Anda pada malam sebelumnya, sehingga ketika Anda bangun Anda sudah mengetahui apa yang akan Anda kenakan ke kantor. Atau Anda juga bisa menyiapkan bekal makan siang ada pada malam sebelumnya dan meletakannya di kulkas. Sehingga pada esok hari anda bisa mengambilnya dari kulkas

3. Atur jam Anda lebih cepat

Jika Anda orang yang terlambat, Anda mungkin pernah mencoba trik "atur jam Anda dulu" sebelumnya. Tetapi jika keterlambatan adalah masalah besar bagi Anda, tidak ada salahnya untuk mencoba lagi.

Secara teori, tahu bahwa jam itu bergerak cepat, tetapi ketika Anda dalam keadaan lelah dan harus bergegas di pagi hari, Anda mungkin lupa bahwa jam itu bergerak cepat dan Anda akan segera bergegas.

Terlambat untuk datang bekerja secara terus menerus akan mencerminkan sikap anda yang bisa membahayakan potensi Anda untuk mendapatkan kenaikan gaji, promosi jabatan, atau bahkan mempertahankan pekerjaan Anda.

Meskipun Anda mungkin tidak berhasil menjadi orang yang paling pertama untuk datang ke kantor, setidaknya Anda harus berusaha untuk datang ke kantor tepat waktu. Dan siapa yang tahu? Anda mungkin mendapati bahwa hari-hari Anda tidak terlalu menegangkan karena Anda datang tepat waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com